Warga AS Terluka dalam Serangan Roket Hizbullah di Israel Utara
Seorang warga negara Amerika Serikat dilaporkan terluka akibat tembakan roket Hizbullah di Israel utara, dekat perbatasan dengan Lebanon. Pria berusia 31 tahun itu sedang mengajari pasukan cadangan Israel cara menggunakan drone, menurut laporan situs berita Israel Ynet pada Selasa, 9 Juli 2024.
Karyawan sebuah perusahaan drone AS itu “terluka parah” dalam serangan yang terjadi di wilayah Galilea Barat, Israel, pada Ahad. Laporan ini juga diperkuat oleh CBS News, yang menyebutkan bahwa juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi adanya seorang warga sipil Amerika yang terluka, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kedutaan Besar AS di Yerusalem telah memberikan bantuan kepada warga Amerika yang terluka dan keluarganya, sebagaimana dikonfirmasi oleh juru bicara tersebut. Pemerintah Amerika terus mendesak warganya untuk menjauh dari wilayah tersebut karena konflik yang sedang berlangsung antara Israel-Hamas dan bentrokan bersenjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Peringatan dari Departemen Luar Negeri AS
“Departemen mengingatkan warga AS akan perlunya kehati-hatian dan peningkatan kesadaran keamanan pribadi di seluruh Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat, karena insiden keamanan sering terjadi tanpa peringatan,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Kekhawatiran tentang kemungkinan perang besar antara Israel dan Hizbullah Lebanon semakin meningkat setelah serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior Hizbullah pada Rabu lalu. Israel menyatakan bahwa komandan Hizbullah, Mohammad Naameh Nasser, bertanggung jawab atas penembakan roket ke Israel. Hizbullah membalas dengan rentetan tembakan roket lainnya. Seperti Hamas, Hizbullah didukung oleh Iran, tetapi diyakini memiliki kekuatan yang lebih besar dan persenjataan yang lebih baik.
Sumber Foto: Anews