Wali Kota Muslim tidak Ingin Temui Donald Trump

Wali kota Muslim pertama di Dearborn Michigan Amerika Serikat, secara terbuka menolak undangan untuk bertemu dengan calon Presiden dari Partai Demokrat, Donald Trump. Melansir dari Anadolu Agency 3/11/2024, Abdullah Hammoud menyuarakan penentangannya pada kunjungan Trump dan mengingatkan publik akan “Larangan Muslim”, sebuah perintah eksekutif yang memberlakukan pembatasan perjalanan bagi individu-individu dari beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, termasuk Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, serta Korea Utara dan Venezuela.

Baca juga: Kampanye Michigan: Trump Seru Muslim Memilihnya, Harris ingin Akhiri Konflik di Gaza

“Arsitek dari Muslim Ban melakukan kampanye di Dearborn. Orang-orang di komunitas ini tahu apa yang diperjuangkan Trump – kami telah menderita selama bertahun-tahun. “Saya telah menolak untuk duduk bersamanya meskipun permintaan terus berdatangan. Trump tidak akan pernah menjadi presiden saya,” kata Abdullah Hammoud.

Hammoud juga mengritik para pemimpin Partai Demokrat, dengan mengatakan “keengganan mereka untuk menghentikan pendanaan dan membiarkan terjadinya genosida” telah menciptakan ruang bagi Trump untuk menyusup ke dalam komunitas Muslim.

Menjelang pemilu, dua pesaing, Donald Trump dan Kamala Harris masing-masing mencari simpati pada warga Arab dan Muslim Amerika, terutama di negara bagian Michigan yang bisa menjadi penentu kemenangan.

Lebih dari 300.000 orang keturunan Timur Tengah dan Afrika Utara tinggal di Michigan, dan menempati 3% dari populasi negara bagian tersebut. Sebelumnya di pemilihan presiden tahun 2020, Trump kalah di Michigan dan terpaut lebih dari 150.000 suara dari Joe Biden. Sementara pada 2016, Donald Trump unggul sekitar 11.0000 suara atas calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

 

Sumber foto: breitbart.com

Sharing

Leave your comment