Turki Blokir Akses Instagram, Terkait Dihapusnya Postingan Tentang Haniyeh
Otoritas komunikasi Turki, memblokir akses platform media sosial Instagram karena menghapus postingan belasungkawa atas pembunuhan Haniyeh. Melansir Xtwitter @a_uraloglu (5/8/2024), pemerintah Turki telah melakukan pertemuan dengan pihak Instagram dan menyampaikan sensitivitas terkait hukum Republik Turki.
Sebelumnya, Fahrettin Altun, Direktur Komunikasi Kepresidenan dan Ajudan Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengkritik keras Instagram, karena mencegah pengguna di Turki mengunggah pesan belasungkawa untuk Haniyeh.
Menteri Perhubungan dan Infrastruktur, Abdulkadir Uraloglu, menegaskan bahwa Instagram telah mengabaikan kepekaan dan melanggar apa yang disebut daftar kejahatan serius. Ini mencakup hasutan untuk bunuh diri, penyiksaan, kecabulan, kejahatan terhadap keamanan negara, dan pelecehan seksual terhadap anak, dan lain-lain. Ia tidak menjelaskan kejahatan khusus apa yang diduga telah dilanggar oleh platform tersebut.
Belum ada komentar langsung dari Instagram, yang memiliki lebih dari 50 juta pengguna di Turki, negara dengan populasi 85 juta jiwa.
Ini bukan pertama kalinya pemerintah Turki memblokir sementara akses ke situs media sosial, termasuk Facebook, X, dan Wikipedia. Pemerintah Erdogan sering kali dituduh telah membungkam kebebasan berekspresi para warganya.