TikToker di Gaza Terbunuh dalam Serangan Udara Israel
GAZA – Begitula kira kira Mohammad Medo Halimy memulai harinya di tenda pengungsian di Gaza Palestina. Video tersebut sekaligus menjadi rekaman terakhir yang diunggah diakun tiktok @medohalimy. Unggahannya di tanggal 27 Agustus 2024, telah ditonton 11 juta kali.
Menurut laporan The Cradle Media, Pria yang akrab disapa Medo, tewas akibat serangan udara Israel yang menyasar tenda pengungsian tempatnya berlindung.Medo mendapat luka yang sangat serius sehingga nyawa tak terlolong lagi.
BACA LAGI: Perwira Militer Israel Tewas dalam Serangan Roket Hizbullah
Kematian pria 19 tahun menyisahkan luka yang mendalam bagi warga Gaza. Kematian Medo juga dianggap mematikan suara Palestina, pasalnya Medo dikenal sebagai sosok yang berani mendokumentasikan kehidupan para pengungsi dengan menggunakkan bahasa Inggris. Kontennya pun dapat dimengerti oleh warganet di seluruh dunia. Medo memiliki akun instagram dengan akun @medo_halimy dengan 84 ribu pengikut dan Tiktok @medohalimy dengan 196,4 ribu pengikut.
@medohalimy Back on the “tent life” videos!
Kekuatan Media Sosial di Gaza
Warga Gaza yang memiliki media sosial dan konten memang seakan akan menjadi angin segar bagi para pengungsi. SElama ini Israel begitu ngotot memblokir jaringan internet di Jalur Gaza yang sedang berkecamuk dalam perang? Karena Israel sadar benar akan kekuatan pengaruh di medsos
Ketika pers Barat cenderung bungkam dalam menyikapi tragedi kemanusiaan di Gaza, medsos tetap efektif mengabarkan kepada dunia tentang kehancuran dan kengerian yang terus terjadi di sana. Ketika media konvensional Barat acuh tak acuh terhadap ”genosida” yang sedang melanda Gaza, medsos tetap mengungkapkan detail fakta-fakta yang terus mengusik rasa kemanusiaan warga dunia.
Pesan-pesan keputusasaan yang disebarkan secara terputus-putus dan sporadis oleh para wartawan, sukarelawan, dan warganet di Gaza adalah jendela dunia yang menyibak aib yang coba ditutupi oleh rezim zionis Israel.
Arus informasi di medsos yang bersifat ekspresif, real time, hiperaktual, dan mudah menyebar sungguh sulit dibendung. Pemerintah Israel sangat cemas terhadap setiap klik warga Gaza pada ponsel masing-masing yang terus mengawasi perilaku Israel dalam melakukan hukuman kolektif atas penduduk Gaza yang tak bersalah dengan melanggar hukum internasional.
Jaringan medsos memungkinkan setiap klik itu menyebarkan kisah anak-anak, ibu-ibu, dan keluarga-keluarga Palestina, khususnya Gaza, yang terkurung dalam zona perang yang mematikan, tanpa suplai makanan, listrik, dan fasilitas lain. Hal inilah yang memicu gelombang demonstrasi di sejumlah negara untuk menuntut gencatan senjata, jeda kemanusiaan, serta kebebasan Palestina.