Suporter Sepakbola Pendukung Israel Sebarkan Ujaran Kebencian, FIFA Belum Keluarkan Sanksi
Yerusalem – Situasi memanas di Yerusalem setelah para pendukung klub sepak bola Israel, Maccabi Haifa, terlibat dalam aksi provokatif yang menargetkan Palestina dan Belanda. Pada 9 November 2024, akun Instagram @middleeasteye membagikan rekaman video yang memperlihatkan suporter Maccabi Haifa mencoba membakar bendera Palestina dan Belanda di stadion Teddy, Yerusalem. Dalam aksi tersebut, mereka juga meneriakkan slogan-slogan penuh kebencian yang memicu amarah di kalangan masyarakat internasional.
Ujaran Kebencian dan Pembakaran Bendera di Stadion Teddy
Salah satu slogan yang dilontarkan adalah “Gaza ialah kuburan.” Ucapan ini semakin memperkeruh suasana di tengah gelombang massa pro dan kontra Palestina yang meningkat pasca bentrokan antara suporter Maccabi Tel Aviv dan pendukung Ajax Amsterdam di Amsterdam, Belanda, beberapa hari sebelumnya. Bentrokan tersebut menciptakan ketegangan baru yang melibatkan kelompok-kelompok pendukung di berbagai lokasi.
FIFA Belum Bertindak
Hingga saat ini, FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia belum mengambil langkah tegas atau mengeluarkan sanksi terhadap aksi para suporter Maccabi Haifa. Sikap pasif FIFA menuai kritikan dari berbagai pihak yang mendesak badan sepak bola tersebut untuk bertindak cepat dalam menanggapi ujaran kebencian yang berpotensi memperburuk situasi politik dan sosial.
Para pengamat menilai bahwa sepak bola, yang seharusnya menjadi ajang sportivitas dan persatuan, justru kerap digunakan sebagai alat untuk menyebarkan propaganda politik dan kebencian. Kejadian di stadion Teddy ini menambah panjang daftar insiden yang melibatkan suporter klub sepak bola dalam aksi provokatif yang mencoreng dunia olahraga.
FIFA diharapkan segera memberikan tanggapan tegas terhadap aksi yang melanggar nilai-nilai olahraga dan kemanusiaan ini. Langkah konkrit seperti sanksi dan regulasi ketat terhadap perilaku suporter dapat menjadi solusi untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Banyak pihak mendesak organisasi sepak bola dunia untuk tidak menutup mata terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh ujaran kebencian yang merusak perdamaian.