Sengaja Bombardir Desa Kristen Lebanon Utara, Israel Bantai 21 Warga

TAWAF.TV – JAKARTA. Serangan rudal Zionis Israel dilakukan secara terorientasi menyasar desa pemukiman umat Kristen di bagian utara Lebanon yang jauh dari basis pertahanan Hizbullah, Senin (14/10).

Kantor berita AFP, Senin (14/10) melansir, sejumlah 21 warga sipil Kristen terbunuh dan melukai sedikitnya delapan orang dalam serangan udara Israel di Desa Aitou.

Wali Kota Aitou, Joseph Trad, mengatakan kepada Reuters, Senin (14/10), Jumlah korban diketahui setelah kementrian kesehatan Lebanon melakukan Tes DNA terhadap potongan-potongan tubuh korban.

Dikutip dari Nasional News Agensi, Senin (14/10). Desa Aitou terletak di distrik Zgharta yang mayoritas penduduknya beragama kristen. Dalam serangannya, Israel sengaja menyasar sebuah bangunan Apartemen yg dipenuhi pengungsi Kristen dari bagian Selatan Lebanon.

Serangan ini menunjukan Israel tidak hanya menargetkan kelompok Syiah pendukung Hizbullah. Sama seperti di Gaza, serangan ke Lebanon dilakukan secara random. Menyasar semua warag sipil tanpa memandang latar belakang agama. Menunjukan invasi militer Israel di Lebanon adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sejak memuncaknya eskalasi kontak dengan Hizbullah pada 23 September lalu, sebagian besar serangan Israel terpusat di wilayah pemukiman Syiah, tempat Hizbullah membangun basisnya.

Hingga berita ini dirilis, tim penyelamat di lokasi serangan masih mencari korban di bawah reruntuhan gedung. Ekses serangan juga mengakibatkan banyak kendaraan hangus terbakar dan pohon-pohon tumbang berserakan.

Data kementrian kesehatan Lebanon, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (14/10) mencatat, serangan Israel telah menewaskan setidaknya 2.309 orang di Lebanon sepanjang tahun.

Data ini tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan. Israel menyatakan bahwa operasinya di Lebanon bertujuan untuk memastikan kembalinya puluhan ribu orang yang mengungsi dari rumah mereka di Israel utara.

Mencegah bertambahnya korban sipil, pemerintah telah memerintahkan evakuasi warga dari 25 desa di Lebanon selatan menuju daerah di utara Sungai Awali, yang terletak sekitar 60 km utara perbatasan Israel.

 

Sharing

Leave your comment