Sekjen PBB Kutuk Aksi Brutal Israel di Rafah dan Serukan Penghentian Kengerian
Tragedi memilukan kembali terjadi di Rafah, Gaza selatan, di mana serangan udara Israel menyebabkan kehilangan nyawa puluhan warga sipil yang tidak bersalah. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, berbicara keras menentang aksi militer yang brutal tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan melalui akun media sosial X, Guterres mengungkapkan rasa kesalnya, “Saya mengutuk tindakan Israel yang menewaskan puluhan warga sipil tak berdosa yang hanya mencari perlindungan dari konflik mematikan ini,” demikian ujarnya. Ia menambahkan bahwa, “Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kengerian ini harus dihentikan.”
Laporan dari organisasi bantuan internasional, ActionAid UK, menyatakan bahwa jumlah korban akibat serangan terbaru ini mencapai 50 orang. Adanya laporan tentang anak-anak, perempuan, dan laki-laki yang terbakar hidup-hidup di dalam tenda dan tempat persembunyiannya menambah luka yang dalam atas tragedi ini.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa serangan udara tersebut berhasil membunuh dua pejabat senior Hamas. Salah satu diantaranya dilaporkan sebagai kepala staf Hamas di Tepi Barat, Yassin Rabia.
Dewan Keamanan PBB pun dijadwalkan mengadakan rapat darurat guna memaddress serangan tersebut dan mencari jalur deeskalasi. Di tengah upaya mencari gencatan senjata yang terus menerus gagal, serangan dan kekerasan masih sering terjadi.