Sejarah Kota Hebron, Rumahnya Para Nabi

Author Avatar

Bud

Joined: Aug 2024

Hebron adalah salah satu kota tertua di dunia dan memiliki sejarah yang sangat penting, khususnya dalam perspektif Islam. Kota ini terletak di wilayah Tepi Barat dan memiliki hubungan yang mendalam dengan beberapa nabi dalam tradisi Islam, Yahudi, dan Kristen. Dalam Islam, Hebron dikenal sebagai “Al-Khalil” atau “Khalil ar-Rahman,” yang berarti “Teman dari Yang Maha Pengasih,” gelar yang diberikan kepada Nabi Ibrahim (Abraham), salah satu nabi paling penting dalam tiga agama samawi.

Menurut sejarah Islam, Hebron adalah tempat Nabi Ibrahim AS menetap setelah hijrah dari Ur, Mesopotamia. Ibrahim dianggap sebagai bapak para nabi, dan kisah hidupnya diabadikan dalam Al-Quran. Hebron juga diyakini sebagai tempat di mana Nabi Ibrahim, istrinya Sarah, anaknya Nabi Ishaq, cucunya Nabi Ya’qub, serta istri-istri mereka dimakamkan di dalam sebuah makam yang dikenal sebagai Makam Para Nabi atau Masjid Ibrahimi.

Masjid Ibrahimi menjadi pusat perhatian umat Islam karena di dalamnya terdapat makam Nabi Ibrahim. Masjid ini merupakan salah satu situs tersuci dalam Islam setelah Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Masjid Ibrahimi juga menjadi tempat ibadah penting selama berabad-abad dan merupakan salah satu bukti nyata tentang kehadiran Nabi Ibrahim di Hebron.

 

Peran Hebron dalam Dakwah Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim dikenal dengan dakwahnya yang mengajak masyarakat untuk menyembah Allah yang Maha Esa. Di Hebron, Nabi Ibrahim melanjutkan misinya untuk menyebarkan tauhid dan menentang penyembahan berhala. Kisah penyembelihan anaknya Nabi Ismail (Ismael), yang kemudian digantikan oleh seekor domba, juga menjadi bagian penting dari sejarah spiritual kota ini dan dirayakan setiap tahun dalam perayaan Idul Adha.

Selain Nabi Ibrahim, Hebron juga menjadi tempat penting bagi keturunannya, yaitu Nabi Ishaq dan Nabi Yakub. Keduanya berperan dalam melanjutkan ajaran tauhid yang telah diwariskan oleh Nabi Ibrahim. Kehadiran mereka di Hebron memberikan kota ini kedudukan penting dalam sejarah kenabian, menjadikannya salah satu kota suci yang dihormati dalam tradisi Islam.

Kota Hebron berada di bawah kekuasaan Muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Setelah penaklukan Islam pada abad ke-7, Hebron menjadi salah satu pusat peradaban Islam di Palestina. Khalifah Umar menghormati tempat-tempat suci di Hebron, termasuk Masjid Ibrahimi, dan memastikan bahwa situs-situs tersebut dilindungi dan digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Muslim.

Pada masa kekuasaan dinasti Umayyah, Hebron berkembang menjadi kota penting di wilayah Syam (Levant). Masjid Ibrahimi direnovasi dan diperluas untuk menampung jumlah jamaah yang terus meningkat. Keberadaan masjid ini memperkuat peran Hebron sebagai pusat spiritual dan budaya di kalangan umat Muslim.

Selama Perang Salib, Hebron sempat jatuh ke tangan pasukan Kristen, dan Masjid Ibrahimi diubah menjadi gereja. Namun, setelah penaklukan kembali oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi, masjid tersebut dikembalikan fungsinya sebagai tempat ibadah Muslim. Ini menunjukkan pentingnya Hebron sebagai pusat agama dalam sejarah Islam dan bagaimana umat Muslim berjuang untuk mempertahankannya.

Pada masa pemerintahan Ottoman, Hebron terus berkembang dan menjadi salah satu kota yang dijaga dengan baik. Ottoman melakukan banyak renovasi pada bangunan-bangunan bersejarah, termasuk Masjid Ibrahimi. Mereka juga memastikan bahwa keamanan dan ketertiban di kota tersebut terjaga, mengingat pentingnya Hebron sebagai pusat ziarah bagi umat Muslim.

Di era modern, Hebron menjadi pusat konflik yang berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Meskipun banyak tantangan, Masjid Ibrahimi tetap menjadi tempat ibadah penting bagi umat Muslim. Kota ini terus menjadi simbol keteguhan iman dan ketabahan umat Islam dalam menjaga warisan spiritual yang diwariskan oleh Nabi Ibrahim dan para nabi lainnya.

Bagi umat Muslim, Hebron bukan hanya sebuah kota tua, tetapi juga tempat yang penuh makna sejarah dan spiritual. Kota ini menjadi saksi bisu perjalanan para nabi dan perjuangan untuk mempertahankan iman kepada Allah SWT. Hingga saat ini, Hebron tetap menjadi salah satu kota suci yang dihormati oleh jutaan Muslim di seluruh dunia, sebagai simbol warisan Islam yang kuat dan abadi.

 

*dirangkum dari berbagai sumber

Sumber Foto: Britannica

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment