
Ribuan Suporter Italia Unjuk Rasa Pro-Palestina di Laga Kontra Israel
Udine, Italia – Ribuan orang turun ke jalan di kota Udine, Italia, pada Senin (16/10), menunjukkan solidaritas mereka terhadap Palestina sebelum pertandingan UEFA Nations League antara Italia dan Israel. Para demonstran mengibarkan bendera Palestina serta membentangkan spanduk bertuliskan “Bebaskan Palestina,” “Hentikan Genosida,” dan “Hasil Laga Italia vs Israel = Kekalahan Kemanusiaan.”
Aksi protes ini muncul sebagai respon atas serangan Israel yang berlangsung selama berbulan-bulan terhadap Gaza dan Lebanon. Para pengunjuk rasa menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga sipil di Gaza, yang terus berlangsung meskipun ada desakan internasional untuk gencatan senjata.
“Serangan ini tidak bisa dibiarkan. Kami di sini untuk berbicara atas nama kemanusiaan,” ujar salah satu demonstran yang turut serta dalam aksi tersebut.
BACA JUGA:Â 500 Lebih Atlet Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
Di dalam stadion Bluenergy, Udine, Italia berhasil mengalahkan Israel dengan skor 4-1. Giovanni Di Lorenzo mencetak dua gol, sedangkan Mateo Retegui dan Davide Frattesi menyumbang gol lainnya untuk memastikan kemenangan tim Azzurri. Kemenangan ini membuat Italia tetap berada di puncak Grup A2 UEFA Nations League.
Namun, pertandingan ini diwarnai oleh insiden saat beberapa penonton Italia terdengar mencemooh lagu kebangsaan Israel sebelum pertandingan dimulai, sementara sebagian penonton lainnya memberikan tepuk tangan.
Pertanyaan tentang pengecualian Israel dari kompetisi olahraga internasional juga menjadi sorotan. “Jika Rusia bisa dikeluarkan dari olahraga internasional karena perang di Ukraina, mengapa Israel tidak mendapat perlakuan yang sama atas kejahatan perang di Gaza?” tanya seorang pengamat.
Menurut laporan otoritas kesehatan setempat, lebih dari 42.000 orang, mayoritas wanita dan anak-anak, telah tewas akibat serangan Israel di Gaza selama setahun terakhir. Lebih dari 98.000 orang terluka, dan hampir seluruh penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat blokade yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza. Sementara itu, serangan udara besar-besaran di Lebanon yang diklaim Israel menargetkan kelompok Hizbullah telah menewaskan setidaknya 1.500 orang sejak September, melukai lebih dari 4.500 orang, dan membuat lebih dari 1,34 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Meskipun ada peringatan internasional tentang potensi perang regional, Israel memperluas serangannya dengan melakukan operasi darat di Lebanon Selatan pada awal Oktober.
FOTO: Anadoulu Agency