Propaganda Israel Gunakan Ayat Al Quran, Teror Salah Sasaran
Jakarta — Zionis Israel telah menyebarkan propaganda kepada warga Gaza dengan mencantumkan ayat Alquran Surat Al Ankabut ayat 14. Usaha yang dilakukan Israel ini dinilai Persis (Persatuan Islam) justru terror buat diri mereka sendiri.
Ketua Umum Persis KH Jeje Zaenudin mengatakan belum melihat secara rinci selebaran yang disebar oleh Israel. Hanya saja mereka dengan kebodohannya malah mengutip potongan surat Al Ankabut yang menerangkan karena kezaliman kaum nabi Nuh Allah tenggelamkan mereka dengan banjir setelah diserbu badai yang dahsyat.
“Jika mereka meneror penduduk Gaza dengan potongan ayat itu, maka teror itu justru untuk mereka. Karena merekalah sebenarnya bangsa yang zalim itu,” ujar dia.
Jika menyimak video yang beredar di Youtube tentang selebaran yang disebar oleh Zionis Israel, itu merupakan salah satu teror psikologis bagi rakyat Palestina. Ini khususnya ditujukan pejuang Hamas. Israel sedang menyiapkan rencana merendam terowongan bawah tanah pejuang Hamas dengan mengalirkan air laut ke wilayah Gaza.
Tentara zionis Israel menyebarkan potongan surat Al Ankabut ayat 14 kepada warga Palestina di Gaza. Potongan surat itu diduga sebagai peringatan Israel yang akan menimpakan azab berupa banjir besar kepada warga Gaza.
Israel berencana membanjiri terowongan Hamas dengan memompa air laut. Padahal, kandungan surat Al Ankabut ayat 14 itu menceritakan tentang dakwah Nabi Nuh as saat mengajak umatnya untuk menyembah Allah swt.
Pemboman yang dilakukan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 17 ribu orang, dan menjadikan sebagian besar wilayah bersejarah Gaza menjadi gurun.
Sebelumnya, draf resolusi gencatan senjata konflik Israel-Hamas di Gaza kembali kandas, Jumat (8/12/2023). Amerika Serikat jadi satu-satunya yang menolak resolusi itu.
Namun, karena AS merupakan anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB selain Rusia, China, Inggris, dan Prancis. Draf itu otomatis diveto oleh AS. Draf itu diajukan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai anggota tak tetap, dengan 13 negara Anggota DK setuju, satu menolak (AS), dan satu abstain (Inggris). Red dari berbagai sumber