Presiden Palestina Mahmoud Abbas Hadiri KTT BRICS, Pertanda Gabung?
Kazan, Rusia- Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di Kazan, Rusia, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi KTT Ke-16 BRICS. Melansir Reuters 22 Oktober 2024, kehadiran Abbas dispekulasikan sebagai konfirmasi jika Palestina bergabung dengan BRICS. Banyak pengamat internasional menilai, pergeseran geopolitik ini dapat menandai babak baru yang menentukan bagi Palestina, dalam upayanya untuk mendapatkan pengakuan dan otonomi di panggung internasional, khususnya dukungan dari negara-negara diluar AS dan sekutunya.
Bergabungya Palestina dengan Brics ditengah eskalasi konflik yang masih berlangsung dengan Israel dinilai banyak pengamat juga sebagai upaya untuk mencari perlindungan. Pasalnya negara yang bergabung di Brics bukan anggota Nato ataupun sekutu dari Amerika Serikat.
BRICS merupakan singkatan lima negara anggotanya, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa). Lima anggota baru bergabung pada 2023, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, dan Etiopia. Beberapa negara telah mengajukan keanggotaan seperti Turki, Malaysia, dan Azerbaijan. Indonesia ditawari bergabung, tetapi masih mempertimbangkan tawaran tersebut.
Kunjungan Luar Negeri Pertama Menlu Sugiono
Sementara itu, Indonesia mengirimkan Menlu Sugiona untuk menghadiri KTT BRICS yang diselenggarakan 22 – 24 Oktober 2024. Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri yang dirilis pada Selasa disebutkan, kehadiran Menlu Sugiono dalam KTT BRICS Plus menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam forum internasional. Indonesia juga memperkuat hubungan dengan seluruh negara, termasuk anggota BRICS.
“Indonesia akan menyuarakan pesan penting perdamaian serta menyerukan pentingnya negara-negara berkembang dan Global South untuk bersatu, meningkatkan solidaritas, serta memainkan peran pentingnya dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara,” sebut siaran pers Kemlu.
Selain menghadiri KTT BRICS Plus, Sugiono dijadwalkan bertemu secara bilateral dengan delegasi sejumlah negara sahabat untuk membahas isu bilateral, kawasan dan global.
Perdagangan Anggota BRICS capai 20persen
Mengutip data China Daily, saat ini total nilai perdagangan intranegara anggota BRICS mencapai 20 persen dari perdagangan global. Dengan tambahan lima anggota baru dan 30 negara lain yang ingin bergabung, potensi nilai perdagangannya diperkirakan melebihi 50 persen dari perdagangan global.
Pakar investasi global, Jeff D Opdyke, dikutip dari laman China Daily, mengatakan, negara-negara non-Barat dipelopri BRICS telah mendorong dunia menuju realitas baru: status quo ekonomi, sosial dan moneter. Realitas itu menjungkirbalikkan hal normal yang diterima dunia selama satu abad terakhir.
Baca juga: Presiden Palestina Bertemu dengan Vladimir Putin
Dalam forum bisnis akhir pekan lalu, Putin mengatakan, negara-negara anggota BRICS tengah mengerjakan sistem pembayaran alternatif baru di luar SWIFT yang selama ini digunakan dan dikendalikan Barat. Setiap negara tengah mengupayakan penggunaan mata uang digital nasional untuk membiayai proyek investasi antaranggota maupun di luar anggota.