Pemukim Israel dan Tentara Kuasai Masjid Ibrahimi Hebron Tepi Barat

Author Avatar

Fitriarti

Joined: Aug 2024

HEBRON – Pemukim Israel bersama tentara pendudukan Israel, mengambil alih Masjid Ibrahimi di Kota Hebron, Tepi Barat. Di unggahan X @MariamBarghouti (3/09/2024) sejumlah zionis tampak merampas hak muslim Palestina dengan menyita dan mencuri seluruh properti Masjid Ibrahimi. Pendudukan Israel juga mengirim anak-anak untuk menguasai masjid Ibrahimi.

“Mereka benar-benar mengirim anak-anak mereka untuk mencaplok dan mengambil alih wilayah Palestina, bahkan tempat ibadah yang paling suci sekalipun. Di sini ada tentara yang juga berpartisipasi dalam pengambilalihan paksa masjid yang telah ditutup dari warga Palestina dengan todongan senjata selama beberapa hari terakhir.” sebagaimana kutipan dalam unggahan Mariam Barghouti di X .

https://x.com/MariamBarghouti/status/1830726563018469429

Sebelumnya beberapa hari lalu, pemukim Israel memblokir akses masuk umat muslim Hebron, dan menggelar festival musik dengan minuman beralkohol di halaman masjid.

https://x.com/LivingDadJoke/status/1828471670106976477

 

Sejarah Masjid Ibrahimi

Masjid Ibrahimi adalah artefak sejarah yang besar dan representasi dari budaya dan tradisi Hebron. Tempat ini menyimpan jejak tantangan selama bertahun-tahun yang dihadapi Nabi Ibrahim. Seiring berjalannya waktu, keindahan Masjid Ibrahim semakin terlihat dan menonjolkan keindahan yang kokoh dan megah.

Masjid Ibrahim dibangun di atas gua yang berisi makam Ibrahim, istrinya Sarah, dan anak-anak mereka, Ishak dan Yakub. Masjid Ibrahim adalah salah satu bangunan bersejarah tertua di dunia dari segi usia dan kesuciannya. Dinding-dindingnya telah menyaksikan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah umat manusia selama lebih dari dua ribu tahun. Studi menunjukkan bahwa masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Herodes pada dekade terakhir SM.

Meskipun mengalami berbagai peristiwa sejarah dan peradaban yang berganti-ganti, bangunan ini tetap mempertahankan struktur dan keindahan arsitekturnya hingga kedatangan Dinasti Umayyah (660 – 750 M). Mereka membangun sebuah masjid di dalam area yang disebut “Al-Heer”. Banyak pengunjung dari negara-negara Islam datang ke kota ini karena pentingnya Masjid Ibrahim sebagai salah satu masjid paling signifikan di dunia Muslim.

Pada tahun 1099, para Tentara Salib menaklukkan kota dan mengubah masjid menjadi gereja, hingga kedatangan pemimpin Islam Salahuddin pada tahun 1187. Ia memulihkan kota dan masjid sehingga kembali berada di bawah kekuasaan Islam.

Dengan datangnya periode Mamluk (1250 – 1517 M), pentingnya kota ini meningkat, menarik para peziarah dan mistikus dari seluruh umat Islam dunia. Selama periode ini, fasilitas masjid dipenuhi melalui pekerjaan beberapa arsitektur dan konstruksi tanpa mengubah fitur aslinya untuk menampung banyak pengunjung dari seluruh dunia. Kemudian, selama periode Ottoman dari tahun 1517 – 1917 M, Ottoman menjaga dengan hati-hati untuk melindungi bangunan dan mempertahankan kualitas masjid besar tanpa menambahkan hal-hal baru yang signifikan yang bisa mengubah fitur aslinya.

Pada tahun 1917, Inggris mengambil alih kendali kota dan kemampuan umat Islam untuk merawat kota mereka menjadi lemah. Hal ini berdampak besar pada masyarakat dan struktur seperti Masjid Ibrahim. Pada tahun 1948, setelah berakhirnya Mandat Inggris di Palestina, Yordania mengelola Tepi Barat. Yordania berusaha memperluas ruang di sekitar Masjid Ibrahim untuk menonjolkan keindahan arsitekturnya dan juga ingin menciptakan ruang terbuka di sekitarnya. Pada tahun 1967, kota ini jatuh ke tangan pendudukan Israel. Israel membuat pos pemeriksaan di sekitar Masjid Ibrahim yang membatasi siapa yang bisa mengunjunginya. Selain itu, serangan oleh pemukim terjadi hampir setiap hari terhadap pengunjung masjid, dan tentara pendudukan Israel banyak bertindak pada siapa saja yang ingin masuk.

Pada tahun 1994, pemukim Yahudi Baruch Goldstein melakukan kematian di Masjid Ibrahim, di mana puluhan warga Palestina disebarkan di dalam masjid saat shalat subuh. Dampak dari serangan tersebut adalah tentara Israel menutup beberapa ruangan dan bagian masjid yang menjadi milik Muslim dan mengubah ruangan-ruangan ini menjadi tempat khusus untuk orang Yahudi. Masjid Ibrahim dibagian menjadi masjid dan sinagoga.

Meskipun kota ini mengalami berbagai perjuangan, Masjid Ibrahim tetap berada di hati penduduk kota yang telah menyaksikan dan memahami makna religius dan sejarahnya sejak ribuan tahun yang lalu.

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment