Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Diduga Tewas Dalam Serangan Terbaru Israel di Gaza
TAWAF.TV-JAKARTA. Serangan dalam operasi gabungan pasukan kemanan Israel (IDF) Israel bersama dinas keamanan Shin Bet ke beberapa wilayah di Jalur Gaza pada Kamis (17/10) diduga turut tewaskan Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan, IDF mendeteksi pergerakan di lantai atas sebuah rumah yang menjadi tempat terbunuh sosok kombatan diduga Sinwar.
Tentara Zionis lalu melesatkan serangan yang langsung menhantam bangunan tersebut pada Kamis dini hari.
Setelah penembakan, proses identifikasi berlangsung hingga pagi hari. Pesawat nirawak Tel Aviv dioperasikan memindai area serangan. Tentara IDF mengenali wajah Sinwar di antara reruntuhan gedung.
Pasukan IDF telah mendeteksi aktifitas tidak biasa di gedung tersebut sejak hari Minggu (13/10) dan meningkatkan pemindaian intensif di lokasi.
Wartawan Elias Kram mengatakan kepada Al Jazeera, mengutip media Israel, bahwa pembunuhan tersebut dilakukan secara kebetulan, tanpa informasi intelijen sebelumnya, ketika tentara menargetkan sebuah bangunan di mana Sinwar dan militan lainnya berada.
Dia menambahkan bahwa pemeriksaan medis, termasuk tes DNA sedang berlangsung untuk mengkonfirmasi bahwa salah satu diantara 3 korban terbunuh adalah Sinwar.
Sumber-sumber militer Israel mengatakan dibutuhkan waktu berjam-jam bagi mereka untuk memastikan apakah pembunuhan tersebut benar-benar berhasil. Namun jika benar, ini akan menjadi pemimpin kedua gerakan Hamas yang terbunuh dalam perang ini.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada media Ibrani bahwa penilaian lembaga keamanan saat ini adalah bahwa ada kemungkinan besar bahwa pejuang yang dibunuh oleh IDF adalah pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Sejumlah media Israel melaporkan, klaim pembunuhan Yahya Sinwar bermula dari insiden di mana tentara Israel mengidentifikasi tiga pria bersenjata di Tal as-Sultan, sebuah daerah di Rafah di selatan Jalur Gaza
Israel menganggap Sinwar sebagai dalang dari peristiwa pembantaian al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan kematian lebih dari seribu tentara dan pemukim Israel.
Sinwar terpilih sebagai pemimpin gerakan Hamas setelah Israel membunuh Ismail Haniyeh di Iran pada awal tahun. Menurut Aljazirah, sejauh ini belum ada konfirmasi soal kabar tersebut. Pihak Hamas juga belum mengeluarkan pernyataan soal klaim tersebut.