Musakhan, Kuliner Khas Palestina yang Kaya Rasa dan Sejarah

TAWAF.TV – Jika kamu pencinta makanan khas Timur Tengah, kamu mungkin sudah mendengar tentang Musakhan. Musakhan adalah hidangan khas Palestina yang terkenal karena cita rasanya yang unik dan kaya rempah. Hidangan ini nggak cuma soal rasa lezat, tapi juga kaya akan nilai sejarah dan budaya yang dalam. Musakhan bisa dibilang sebagai “makanan identitas” bagi warga Palestina, karena ada banyak cerita dan makna yang terkandung di dalam setiap penyajiannya.

Apa Itu Musakhan?

Musakhan adalah hidangan sederhana berbahan dasar ayam yang disajikan di atas roti taboon, yaitu roti pipih khas Timur Tengah. Ayamnya dipanggang bersama bumbu-bumbu khas seperti sumac (sejenis rempah asam yang berasal dari buah kering), bawang, dan minyak zaitun. Biasanya, ayam akan ditaruh di atas roti yang sudah dilapisi dengan bawang dan sumac, lalu dipanggang atau dipanaskan hingga aromanya benar-benar keluar.

Mungkin kelihatannya sederhana, tapi setiap elemen dalam hidangan ini punya peran penting dalam menciptakan rasa yang khas. Bawang yang digoreng dalam minyak zaitun memberi rasa manis alami, sementara sumac menambah sensasi asam yang segar dan kompleks. Dan tentu saja, roti taboon yang menjadi dasar dari hidangan ini juga memberi tekstur lembut yang bisa menyerap semua bumbu dengan sempurna.

Asal Usul Musakhan

Musakhan berasal dari daerah pedesaan Palestina dan umumnya disajikan dalam acara-acara besar, seperti perayaan panen zaitun, pesta keluarga, atau hajatan besar lainnya. Hidangan ini erat kaitannya dengan budaya pertanian Palestina, terutama karena bahan-bahannya yang banyak diambil dari hasil panen lokal, seperti minyak zaitun, bawang, dan sumac. Bisa dibilang, Musakhan adalah simbol rasa syukur warga Palestina atas kekayaan alam mereka.

Menurut sejarah, Musakhan mulai dikenal sekitar awal abad ke-20. Saat itu, masyarakat Palestina hidup dalam tradisi agraris, di mana mereka mengandalkan hasil pertanian seperti zaitun, gandum, dan tanaman lain untuk bertahan hidup. Musakhan menjadi pilihan hidangan yang ideal karena bahan-bahannya sederhana dan mudah didapat, namun tetap kaya rasa. Sebagian besar keluarga Palestina punya kebun zaitun sendiri, dan produksi minyak zaitun menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka. Dari sinilah lahir ide untuk menciptakan hidangan yang menggunakan minyak zaitun sebagai bahan utama, dan Musakhan pun tercipta.

Kenapa Musakhan Jadi Simbol Identitas Palestina?

Bagi masyarakat Palestina, Musakhan bukan sekadar makanan, melainkan simbol identitas dan ketahanan budaya mereka. Hidangan ini merepresentasikan semangat gotong-royong dan kebersamaan dalam masyarakat Palestina. Biasanya, Musakhan disajikan di atas nampan besar, dan semua anggota keluarga atau tamu undangan akan makan bersama dengan tangan, mencubit roti dan ayam yang ada di atas nampan.

Di sisi lain, Musakhan juga melambangkan keterikatan masyarakat Palestina dengan tanah mereka. Seperti yang sudah disebutkan, minyak zaitun adalah bahan utama dalam hidangan ini, dan pohon zaitun adalah simbol penting bagi warga Palestina. Dalam sejarah Palestina, pohon zaitun adalah lambang ketahanan dan keteguhan, karena pohon ini bisa hidup ratusan tahun, bahkan dalam kondisi sulit. Banyak keluarga Palestina yang punya kebun zaitun turun-temurun, dan minyak zaitun yang mereka hasilkan bukan hanya sekadar bahan makanan, tapi juga lambang sejarah dan kebanggaan keluarga.

BACA JUGA: MENGENAL ROTI TABOON PALESTINA

Cara Membuat Musakhan

Nah, penasaran bagaimana cara membuat Musakhan? Bahan-bahannya cukup sederhana, tapi prosesnya membutuhkan ketelitian. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat Musakhan:

Bahan-Bahan

  1. 1 ekor ayam (bisa dipotong menjadi beberapa bagian)
  2. 4-5 buah bawang bombay besar, diiris tipis
  3. 1 cangkir minyak zaitun (sesuaikan dengan selera)
  4. 3 sendok makan sumac (ini penting untuk memberikan cita rasa asam)
  5. Garam secukupnya
  6. Merica hitam secukupnya
  7. Roti taboon atau pita (roti pipih khas Timur Tengah)

Cara Membuat

  1. Pertama, lumuri ayam dengan garam, merica, dan sebagian dari sumac. Setelah itu, biarkan ayam sejenak agar bumbu meresap.
  2. Panaskan minyak zaitun di dalam wajan besar, lalu tambahkan bawang bombay. Tumis bawang hingga layu dan berwarna kecoklatan. Di sinilah minyak zaitun akan menyerap rasa manis dari bawang, menciptakan rasa yang khas untuk Musakhan.
  3. Setelah bawang matang, masukkan potongan ayam ke dalam wajan dan masak hingga ayam matang. Jangan lupa tambahkan sumac untuk memberikan aroma dan rasa asam yang segar. Jika suka, kamu juga bisa memanggang ayam dalam oven setelah ditumis sebentar, supaya lebih kering dan gurih.
  4. Letakkan roti taboon atau pita di atas loyang. Roti ini nantinya akan menjadi alas dari hidangan Musakhan.
  5. Setelah ayam matang, letakkan ayam di atas roti yang sudah disiapkan. Tambahkan bawang yang sudah ditumis dengan minyak zaitun di atasnya, dan taburkan sisa sumac untuk memberi rasa dan warna yang cantik.
  6. Panggang kembali hidangan ini dalam oven sebentar untuk membuatnya lebih harum. Setelah selesai, Musakhan siap disajikan.

Makna Filosofis dalam Musakhan

Bagi masyarakat Palestina, Musakhan punya makna lebih dari sekadar makanan enak. Musakhan adalah simbol persatuan dan solidaritas, terutama dalam budaya agraris mereka. Setiap bahan yang digunakan punya makna simbolis yang mendalam. Di sisi lain, sumac mencerminkan karakter kuat dan keteguhan hati. Rempah ini sering dipakai dalam masakan Timur Tengah, terutama di kawasan Palestina dan Lebanon. Rasanya yang sedikit asam memberi warna unik dalam hidangan dan melambangkan kemampuan masyarakat Palestina untuk tetap kuat meski hidup dalam situasi yang sering kali sulit.

Musakhan di Mata Dunia

Meskipun Musakhan adalah makanan tradisional Palestina, popularitasnya kini sudah menyebar ke berbagai belahan dunia. Banyak restoran Timur Tengah di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa, yang memasukkan Musakhan ke dalam menu mereka. Ini bukan hanya karena Musakhan punya rasa yang unik dan enak, tetapi juga karena makanan ini membawa cerita tentang budaya dan sejarah Palestina ke meja makan dunia.

Pada tahun 2010, Musakhan bahkan mendapatkan penghargaan dari Guinness World Records sebagai hidangan Musakhan terbesar di dunia. Warga Palestina dari berbagai kota berkumpul untuk membuat Musakhan dengan diameter mencapai 4 meter, sebagai bentuk kebanggaan atas warisan kuliner mereka.

Musakhan sebagai Bentuk “Perlawanan”

Mungkin kamu nggak menyangka bahwa hidangan sederhana seperti Musakhan bisa punya makna politik. Tapi bagi sebagian masyarakat Palestina, Musakhan adalah bentuk perlawanan halus terhadap penjajahan dan penindasan. Mengapa? Karena dengan terus mempertahankan tradisi dan budaya mereka, warga Palestina menegaskan identitas dan hak mereka atas tanah mereka sendiri.

Musakhan mengingatkan masyarakat Palestina bahwa mereka adalah bagian dari sejarah panjang dan kaya, dan meski situasi politik seringkali menekan mereka, mereka masih punya kebudayaan yang tak bisa dirampas. Dengan tetap merayakan Musakhan dan menyajikannya dalam perayaan besar, mereka menegaskan bahwa mereka masih ada, bahwa budaya mereka tetap hidup, dan bahwa mereka bangga menjadi orang Palestina.

TONTON INFROMASI LAINNYA: TAWAFTV

Sumber Foto: Instagram @palestineupdate

Sharing

Leave your comment