Massive Attack Boikot Israel: Menolak Manggung Sejak 1999

Author Avatar

Muhamad Iqbal

Joined: Aug 2024

INGGRIS – Massive Attack jadi salah satu musisi atau artis yang mengecam penindasan militer Israel terhadap Palestina. Solidaritas mereka terhadap Palestina sampai ditunjukkan dengan menolak tampil di sana sejak 1999.

Melansir akun X MassiveAttackUK, alasan Robert “3D” Del Naja dan Grant “Daddy G” Marshall enggan tampil di Tel Aviv juga karena seruan BDS atau Boikot, Divestasi, dan Sanksi kepada Israel.

Grup trip hop tersebut berjanji tidak akan tampil di sana sampai Palestina merdeka. Menurut Massive Attack, apa yang dilakukan Negara Netanyahu di Palestina adalah tindakan genosida.

“Kami tidak pernah tampil di Israel sejak 1999 – beberapa tahun sebelum gugatan masyarakat sipil Palestina & lembaga seni pada 2002, serta seruan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) tahun 2005”

Kecaman Massive Attack Terhadap Israel di Bristol, Inggris.
Kecaman Massive Attack Terhadap Israel di Bristol, Inggris.

Baca Juga: Konser Bruno Mars di Indonesia Kena Boikot Karena Diduga Pro Israel

Sebagai informasi, Bersama Fontaines D.C dan Young Fathers, Massive Attack juga pernah merilis album, yang seluruh keuntungannya untuk masyarakat Gaza. Donasi itu mereka berikan melaui Médecins Sans Frontières/Doctors Without Borders (MSF).

“Kami kagum dengan para petugas medis Doctors Without Borders yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk membantu warga sipil tak berdosa di Gaza. Dukungan ini merupakan penghormatan kepada kerja keras mereka yang luar biasa.  Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina!”

Kecaman Selebriti Terhadap Israel

Massive Attack bukan satu-satunya dari dunia musik yang mengecam serangan militer Zionis terhadap Palestina. Diantaranya ada Macklemore, Melanie Martinez, Hozier, Aurora, hingga Kehlani.

Solidaritas Macklemore terhadap warga Gaza ditunjukkan dengan merilis lagu berjudul Hind’s Hall serta menjanjikan keutungan karya buat Palestina.

Baca Juga: Dukung Palestina, Macklemore Rilis Lagu “Hind’s Hall”

Sementara itu, Kehlani mengaku tidak takut solidaritasnya terhadap Palestina mempengaruhi karirnya di dunia musik. Menurut penyanyi 29 tahun hal tersebut sejalan sama prinsipnya sebagai musisi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina (25/8), jumlah korban jiwa akibat genosida Israel di Palestina sejak 7 Oktober 2023 mencapai 40.450 orang.

Sumber Foto: The Independent

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment