Masjid Pertama yang Dihancurkan atas Perintah Rasulullah SAW
Masjid, merupakan sarana spiritual umat muslim yang sangat penting. Namun, pada era Nabi Muhammad SAW, ada kisah tentang masjid pertama yang dihancurkan atas perintahnya. Masjid Dhirar, tempat ibadah umat muslim ini dibangun oleh kaum munafik di kota Madinah. Masjid Dhirar didirikan dengan niat buruk dan bertentangan pada tujuan dakwah Islam.
Pada tahun 9 Hijriah, sekelompok orang munafik di Madinah membangun Masjid Dhirar. Mereka meminta izin kepada Nabi Muhammad SAW untuk meresmikan masjid ini. Awalnya, mereka menyampaikan bahwa masjid akan digunakan untuk membantu orang-orang yang tidak bisa hadir di Masjid Quba atau Masjid Nabawi karena jarak serta kondisi fisik. Namun, niat sebenarnya dari pembangunan Masjid Dhirar adalah untuk memecah belah umat Islam.
Baca juga: Adakah Partai Politik pada Zaman Nabi Muhammad SAW?
Orang-orang munafik ini dipimpin oleh seorang bernama Abu Amir ar-Rahib, pendeta Nasrani yang memusuhi Islam. Dia telah mencoba beberapa kali mencoba menggulingkan kekuasaan Nabi Muhammad SAW di Madinah dan menghalangi perkembangan Islam. Abu Amir bersekongkol dengan kaum munafik untuk mendirikan masjid tersebut sebagai pusat perlawanan terhadap Islam. Mereka bahkan berniat untuk menjadikannya sebagai tempat perencanaan tindakan-tindakan jahat terhadap umat Islam.
Saat pembangunan masjid selesai, orang-orang munafik mendatangi Nabi Muhammad SAW dan memohon agar beliau meresmikan serta mendoakan masjid tersebut. Namun, sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan hal itu, turunlah wahyu dari Allah yang mengungkapkan niat jahat di balik pembangunan Masjid Dhirar. Allah SWT memperingatkan bahwa masjid ini didirikan bukan untuk ibadah, melainkan untuk merusak persatuan umat Islam dan sebagai benteng bagi orang-orang munafik. Wahyu ini terdapat dalam Al-Qur’an, Surah At-Taubah ayat 107-110:
“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (bagi orang-orang mukmin), untuk kekafiran, dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah: ‘Kami tidak menghendaki selain kebaikan.’ Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).” (QS. At-Taubah: 107)
Ayat-ayat ini memperjelas bahwa Masjid Dhirar didirikan dengan tujuan buruk, yaitu merusak persatuan umat dan menyebarkan fitnah di antara kaum muslimin.
Setelah wahyu turun, Nabi Muhammad SAW segera mengutus beberapa sahabat untuk menghancurkan Masjid Dhirar. Masjid dihancurkan dan dibakar atas perintah langsung dari Rasulullah. Para sahabat melaksanakan tugas dengan ketaatan hingga masjid yang digunakan untuk tujuan jahat ini pun lenyap.
Kisah Masjid Dhirar mengajarkan beberapa pelajaran penting diantaranya adalah Keikhlasan dalam Ibadah, Kewaspadaan terhadap Orang Munafik, dan Perlunya Pemimpin yang Bijaksana.
Kisah ini menjadi contoh bahwa tidak semua masjid yang dibangun layak dijadikan tempat ibadah jika niat di balik pembangunannya bertentangan dengan ajaran Islam. Masjid Dhirar dihancurkan karena bertujuan untuk merusak ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan menyebarkan fitnah di kalangan kaum Muslimin.
Foto: pusatjamdigital.com