Lonjakan Rasisme dan Diskriminasi Terhadap Muslim di Eropa
Muslim di Eropa mengalami peningkatan rasisme dan diskriminasi, menurut laporan Badan Hak Asasi Uni Eropa (FRA) yang dirilis pada 24 Oktober 2024. Melansir laman Eastern Eye, Ahad (27/10/2024), Laporan ini mencatat lonjakan kebencian anti-Muslim bahkan sebelum serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Sebagian besar negara Uni Eropa melaporkan peningkatan tindakan diskriminasi, dengan Austria (71 persen), Jerman (68 persen), dan Finlandia (63 persen) menjadi yang tertinggi. Laporan menunjukkan bahwa hampir setengah dari Muslim di Eropa mengalami rasisme dalam kehidupan sehari-hari, meningkat dari 39 persen pada 2016.
Diskriminasi juga lebih dirasakan oleh perempuan yang mengenakan simbol agama, dengan 45 persen melaporkan diskriminasi di tempat kerja. Muslim Eropa menghadapi kesulitan dalam mencari perumahan, dengan 35 persen peserta survei mengaku mengalami diskriminasi.
Studi ini menyoroti dampak konflik di Timur Tengah dan retorika anti-Muslim yang berkembang di benua tersebut. Survei melibatkan lebih dari 9.600 Muslim dari 13 negara anggota Uni Eropa antara September 2021 dan Oktober 2022.
Proporsi Muslim yang mengalami rasisme meningkat menjadi 47 persen antara 2016 dan Oktober 2022, dengan sekitar 26 juta Muslim tinggal di Uni Eropa, yang merupakan sekitar lima persen dari total populasi.