Kisah Singkat Nabi Sholeh AS
Nabi Sholeh AS adalah seorang nabi yang diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud. Beliau merupakan keturunan dari Nabi Nuh AS dan diutus sekitar 200 tahun setelah kaum ‘Ad dihancurkan. Kaum Tsamud tinggal di daerah Al-Hijr, antara Hijaz dan Syam (sekarang terletak di Arab Saudi bagian utara). Mereka adalah kaum yang memiliki peradaban maju, mampu membangun istana-istana megah dan memahat rumah-rumah dari batu gunung.
Meski memiliki kemampuan dan kekayaan, kaum Tsamud menyembah berhala dan melakukan berbagai kemaksiatan. Allah SWT mengutus Nabi Sholeh AS untuk mengajak mereka kembali menyembah Allah Yang Maha Esa. Nabi Sholeh AS berdakwah dengan sabar kepada kaumnya selama bertahun-tahun. Namun kebanyakan dari mereka menolak dan mendustakan ajarannya. Mereka meminta Nabi Sholeh AS mendatangkan mukjizat sebagai bukti kenabiannya.
Allah SWT kemudian mengabulkan permintaan mereka dengan mengeluarkan seekor unta betina yang hamil tua dari sebuah batu besar. Unta tersebut melahirkan anaknya di hadapan kaum Tsamud sebagai mukjizat Nabi Sholeh AS. Nabi Sholeh AS memerintahkan kaumnya untuk membiarkan unta tersebut makan dan minum dengan bebas. Air di daerah itu dibagi, sehari untuk unta dan sehari untuk penduduk. Namun sebagian kaum Tsamud merasa terganggu dengan keberadaan unta itu.
Akhirnya, beberapa orang dari kaum Tsamud bersekongkol untuk membunuh unta mukjizat tersebut. Mereka melukai dan membunuhnya dengan kejam. Nabi Sholeh AS memperingatkan bahwa azab akan turun dalam waktu tiga hari. Pada hari ketiga, gempa dahsyat mengguncang tempat tinggal kaum Tsamud. Petir dan suara menggelegar terdengar dari langit. Seluruh kaum Tsamud yang ingkar binasa dalam sekejap.
Hanya Nabi Sholeh AS dan pengikutnya yang beriman yang selamat dari azab tersebut. Mereka kemudian meninggalkan daerah itu dan pindah ke tempat lain. Kisah Nabi Sholeh AS dan kaum Tsamud menjadi pelajaran bagi umat manusia tentang akibat keingkaran dan pendustaan terhadap ajaran para nabi. Ini juga menunjukkan bahwa kekuatan dan kemajuan suatu kaum tidak ada artinya jika tidak disertai keimanan kepada Allah SWT.
*dirangkum dari berbagai sumber