Khaleed Mishal Pemimpin Sementara Hamas Gantikan Yahya Sinwar
TAWAF.TV-JAKARTA. Pemimpin gerakan perlawanan Hamas di Luar Palestina, Khaleed Mishal, disebut telah mengambil alih peran sementara sebagai kepala Biro Politik kelompok tersebut pasca Yahya Sinwar diduga meninggal akibat serangan Zionis Israel.
Laporan saluran televisi Lebanon LBCI, mengutip sejumlah sumber, menyebut Mashal kini bertanggungjawab dalam komunikasi dengan semua pihak yang terlibat dalam pembahasan sandera dan negosiasi konflik.
Lebanon LBCI juga memberitakan, Mishal telah mengabarkan kepada pejabat Turki, Mesir dan Qatar tentang kematian Sinwar.
BACA LAGI: Balas Kematian Sinwar, Hizbullah & Iran Targetkan Nyawa Netanyahu
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden merespon gembira kabar terbunuhnya Sinwar. Menurutnya, momen ini merupakan awal untuk meredakan ketegan dan mengakhiri konflik yang berlangsung memanas sejak 7 Oktober 2013 lalu.
Kepada ANews (18/10) Biden mengatakan, Sinwar adalah dalang utama serangan 7 Oktober ke Israel. Sinwar juga bertanggungjawab atas kematian ribuan warga Israel, Palestina, Amerika dan warga lain di lebih dari 30 negara dunia.
“Ini adalah hari yg baik bagi Israel, Amerika Serikat dan bagi dunia,” kata Biden.
Boden mengaku, AS terlibat membantu Israel melacak keberadaan Sinwar. Menurutnya, tak lama setelah pembantaian 7 Oktober, dirinya memerintahkan personel Operasi Khusus dan profesional dari unit intelijen AS, guna membantu melacak lokasi persembunyian Sinwar dan para pemimpin Hamas lainnya.
Yahya Sinwar tewas setelah baru dua bulan lebih menggantikan mendiang mantan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran, Iran.
Sejauh ini, menurut Israel dan AS, Sinwar dianggap menjadi hambatan bagi gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza, menurut AS. Ia dinilai telah memainkan peran utama dalam menerima atau menolak persyaratan.