Jika Trump Atau Harris Terpilih, Apa Dampaknya Bagi Gaza?

Author Avatar

GP

0Subscribers

Pemilu, Amerika- Kedua calon presiden Amerika Serikat berjanji akhiri konflik berdarah di Gaza. Kamala Harris menyampaikan komitmennya untuk menghentikan perang  saat kampanye di Michigan, negara bagian dengan populasi lebih dari 200.000 warga Arab-Amerika. Calon presiden dari  Dalam pidato yang disampaikan dua hari sebelum Hari Pemilihan, dia mengatakan, “Tahun ini sulit mengingat skala kematian dan kehancuran di Gaza dan mengingat korban sipil dan pengungsian di Lebanon.”

“Ini sangat menghancurkan, dan sebagai presiden, saya akan melakukan segala upaya saya untuk mengakhiri perang di Gaza, membawa pulang para sandera, mengakhiri penderitaan di Gaza, memastikan Israel aman, dan memastikan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, kebebasan, keamanan, dan penentuan nasib sendiri,” kata dia saat berkampanye di Michigan. Pernyataan Harris ini datang di tengah kritik terhadap kebijakan pemerintahan Biden yang dianggap tidak cukup menekan Israel untuk mengakhiri agresi militernya di Gaza.

Baca juga: Pemilu AS Tidak Akan Merubah Keadaan: Harris & Trump Pendukung Genosida Israel Di Gaza 

Donald Trump Rangkul Pemimpin Muslim

Di sisi lain, saingan dari Partai Republik, Donald Trump, juga berjanji mengakhiri konflik Timur Tengah. Trump berusaha memanfaatkan isu ini dengan menyambut sejumlah pemimpin Arab Amerika, tokoh Muslim, dan imam di atas panggung bersamanya selama kampanye di dekat Novi, Michigan, akhir pekan lalu.

alam sebuah wawancara dengan CNN, Wali Kota Dearborn Heights, Bill Bazzi, yang beragama Islam, mengatakan kepada CNN bahwa dia mendukung Trump karena percaya kandidat Partai Republik itu akan “mencoba menciptakan perdamaian, mencoba mengajak orang-orang membahas perdamaian.”

Dengan waktu yang semakin menipis menuju pemungutan suara pada Hari Pemilihan, Harris dan Trump bersaing ketat dalam berbagai jajak pendapat seperti dilaporkan Al Jazeera. Hasil polling menunjukkan persaingan yang sangat ketat antara keduanya, terutama di negara-negara bagian penting seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin.

 

Sekitar 77 juta warga Amerika telah menggunakan hak pilih mereka ketika pemungutan suara awal ditutup pada Minggu 3 November 2024. Sisanya akan memilih pada hari puncak pemilu, Selasa 5 November 2024. Siapa pun pilihan mereka, apakah Kamala Harris atau mantan Presiden Donald Trump, sosok pilihan public paman sam yang jadi penentu nasib eskalasi konflik di Gaza?

Sharing

Leave your comment