Jelang Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris Umbar Janji Bakal Akhiri Perang Di Gaza
Michigan, AS – Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menyampaikan komitmennya untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, jika dirinya terpilih sebagai presiden dalam Pemilu AS 2024. Hal tersebut disampaikan Harris di Michigan dua hari sebelum pelaksanaan Pemilu AS yang jatuh pada 5 November 2024.
Sebagai pengakuan atas kemarahan warga AS atas dukungannya terhadap Israel, ia mengatakan bahwa “tahun ini adalah tahun yang sulit, mengingat besarnya kematian dan kehancuran di Gaza serta banyaknya korban sipil dan pengungsian di Lebanon”.
“Sebagai presiden, saya akan melakukan segala daya upaya untuk mengakhiri perang di Gaza, membawa pulang para sandera, menghentikan penderitaan di Gaza, memastikan Israel aman, dan memastikan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, kebebasan, keamanan, dan penentuan nasib sendiri,” katanya sebagaimana dikutip dari the Guardian.
Harris menyampaikan pernyataan tersebut di Michigan, negara bagian dengan populasi lebih dari 200.000 warga Arab-Amerika. Meski demikian, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah spesifik yang akan diambil untuk mengakhiri konflik tersebut. Pernyataan Harris ini datang di tengah kritik terhadap kebijakan pemerintahan Biden yang dianggap tidak cukup menekan Israel untuk mengakhiri agresi militernya di Gaza.
Baca juga: Kamala Harris Janji akhiri Perang di Gaza
Diplomasi Jadi Andalan untuk Perdamaian di Timur Tengah
Kamala Harris menegaskan bahwa diplomasi adalah satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Gaza. Ia berkomitmen untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara sekutu dan melibatkan Amerika Serikat sebagai mediator yang adil dalam konflik tersebut. Menurutnya, upaya diplomatik ini dapat menjadi solusi efektif yang menghindari kekerasan lebih lanjut. Harris juga menyatakan bahwa jika terpilih, ia akan memastikan bahwa pemerintahan AS mendukung dialog yang konstruktif antara pihak-pihak yang terlibat demi terciptanya stabilitas di kawasan.
Baca Juga:Pemilu AS Tidak Akan Merubah Keadaan: Harris & Trump Pendukung Genosida Israel Di GazaÂ
Pemerintah AS belakangan dilaporkan mengetahui sedikitnya 500 insiden saat amunisi mereka dilakukan membantai warga Gaza namun tak mengambil tindakan. Sementara sikap AS memveto tiga kali resolusi gencatan senjata punya peran menimbun syuhada akibat serangan Israel di Gaza yang saat ini mencapai lebih dari 43 ribu jiwa.
Dengan fakta itu, banyak pemilih Muslim Amerika yang sebagian besar mendukung Presiden Joe Biden empat tahun lalu bergulat dengan keputusan pemungutan suara. Dukungan AS terhadap Israel membuat banyak dari mereka merasa marah dan diabaikan. Beberapa pihak berupaya menolak Partai Demokrat, termasuk dengan memilih opsi pihak ketiga untuk menjadi presiden.