JATAM Difabel Bejen Sleman Jadi Inspirasi Peternakan Inklusif untuk Peserta Internasional
Sleman, Tawaf Tv – Global Food Partners, organisasi internasional yang berfokus pada kesejahteraan hewan, mengunjungi Peternakan Ayam Petelur Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Difabel Bejen di Sleman, Yogyakarta, pada Senin (27/11).
Kunjungan ini bertujuan mempelajari model pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Sebanyak 22 peserta dari empat negara Afrika – Uganda, Tanzania, Ghana, dan Zimbabwe – ikut serta untuk memahami sistem peternakan yang mengedepankan kesejahteraan hewan sekaligus memberdayakan komunitas difabel.
Bagi JATAM Difabel Bejen, ini merupakan kunjungan internasional perdana.
“Kami bangga dapat menunjukkan bahwa komunitas difabel mampu mengelola peternakan ayam petelur secara mandiri dan sukses,” ujar Arya Khoirul Hammam, mentor peternakan dan pengurus JATAM Pusat.
Arya berharap konsep pemberdayaan inklusif yang diterapkan MPM Muhammadiyah dapat diadaptasi oleh negara-negara peserta kunjungan.
“Peternakan berkelanjutan dan inklusif ini menjadi bukti bahwa usaha berbasis kesejahteraan hewan bisa dijalankan untuk kepentingan semua pihak,” tambahnya.
Kristina Yolanda, Indonesia Program Manager Global Food Partners, menjelaskan bahwa peternakan JATAM Difabel Bejen adalah contoh nyata pengelolaan peternakan ayam petelur dengan pendekatan cage-free (tanpa kandang baterai) yang tidak hanya peduli pada kesejahteraan hewan, tetapi juga komunitas difabel.
“Kami berharap para peserta dapat membawa pulang konsep ini untuk diterapkan di negara mereka masing-masing,” kata Kristina.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara dalam mempromosikan keberlanjutan dan kesejahteraan peternak di komunitas marginal.
Sebagai peternakan ayam petelur yang dikelola komunitas difabel, JATAM Difabel Bejen telah menunjukkan keberhasilan dalam menciptakan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan. Selain fokus pada produksi telur, peternakan ini juga memberikan pelatihan keterampilan dan memperluas akses pasar bagi anggotanya.
Kunjungan ini menjadi simbol kolaborasi global untuk meningkatkan kesejahteraan peternak ayam petelur, terutama di kalangan komunitas difabel, sekaligus memperkuat prinsip peternakan inklusif dan berkelanjutan.
(source: muhammadiyah.or.id)