Investigasi Militer Iran Konfirmasi Tidak Ada Serangan pada Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
Hasil penyelidikan militer Iran mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda serangan atau sabotase dalam kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa Presiden Ebrahim Raisi bersama delapan orang lainnya. Investigasi yang mendalam ini menepis spekulasi yang beredar sebelumnya mengenai potensi serangan terhadap helikopter presiden.
Menurut laporan yang dirilis oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, helikopter yang ditumpangi oleh Presiden Raisi terbakar setelah terbang terlalu rendah dan menghantam sebuah area berbukit. Puing-puing dari helikopter yang diperiksa tidak menunjukkan adanya lubang yang bisa dikaitkan dengan peluru atau serpihan ledakan, memberikan bukti lebih lanjut bahwa kejadian tersebut adalah sebuah kecelakaan tragis, bukan serangan.
“Helikopter tersebut beroperasi dalam rute penerbangan yang telah direncanakan dan tidak menyimpang sebelum terjadinya kejadian,” laporan tersebut mencatat detail penerbangan terakhir tersebut seperti dikutip oleh media pemerintah Iran, IRNA.
Terlebih lagi, komunikasi terakhir yang tercatat antara helikopter dengan menara pengawas tidak menunjukkan adanya kekhawatiran atau keanehan. “Tidak ada hal mencurigakan yang teramati selama komunikasi terakhir,” imbuh laporan tersebut.
Sejak kecelakaan, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber telah diangkat sebagai presiden sementara. Ini adalah langkah rutin dalam ketatanegaraan Iran untuk menjaga stabilisasi pemerintahan sementara menunggu pemilihan presiden berikutnya.