Inspiratif! Kakek Tunanetra 115 Tahun Tetap Ke Masjid Setiap Hari

Author Avatar

GP

0Subscribers

Kisah Inspiratif – Keterbatasan fisik sering kali menjadi alasan bagi sebagian orang untuk tidak menjalankan aktivitas tertentu. Namun, hal ini tidak berlaku bagi seorang kakek tunanetra berusia 115 tahun bernama Mohammed Abudurahman. Dengan segala keterbatasannya, beliau menunjukkan semangat yang luar biasa untuk terus menunaikan salat lima waktu di masjid setiap hari. Tak hanya itu, masjid tersebut berdiri di atas tanah yang beliau wakafkan, menjadikan kisahnya penuh inspirasi bagi siapa saja yang mendengarnya.

Mohammed Abudurahman telah membuktikan bahwa usia maupun kondisi fisik bukanlah penghalang untuk beribadah. Meski tidak dapat melihat, beliau tetap konsisten berjalan menuju masjid yang berjarak 200 meter dari rumahnya. Untuk mempermudah perjalanan, anaknya memasang tali khusus yang membentang sepanjang jalan menuju masjid. Tali tersebut menjadi panduan bagi Abudurahman setiap kali beliau melangkah keluar rumah menuju rumah Allah. Dalam sehari, perjalanan ini dilakukannya sebanyak lima kali, menandakan betapa cintanya beliau pada salat berjemaah.

Selain menjalankan kewajiban salat, Mohammed Abudurahman juga melibatkan dirinya dalam berbagai aktivitas di masjid. Beliau selalu datang lebih awal dibandingkan jemaah lainnya sehingga sering menjadi muazin, mengumandangkan azan sebagai panggilan salat. Tak hanya itu, beliau juga rutin membersihkan masjid, memastikan kebersihan tempat ibadah tersebut terjaga dengan baik. Pengabdian ini ia lakukan sebagai wujud syukur dan komitmennya setelah menunaikan ibadah haji beberapa tahun lalu.

Momen pulang dari Tanah Suci menjadi titik balik dalam hidupnya. Setelah menjalankan ibadah haji bersama anaknya, Mohammed Abudurahman memutuskan untuk mewakafkan sebagian tanah miliknya untuk membangun sebuah masjid. Baginya, masjid ini adalah bentuk pengabdian yang ingin ia persembahkan kepada masyarakat dan agama. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, ia mengabdikan sisa hidupnya untuk masjid tersebut, menjadikannya sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan spiritual masyarakat sekitar.

Kisah hidup Mohammed Abudurahman mengajarkan kita tentang keteguhan hati, keikhlasan, dan dedikasi dalam menjalankan ibadah. Di usia yang sudah sangat lanjut dan dengan kondisi fisik yang tidak sempurna, beliau tetap menunjukkan bahwa semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah tidak mengenal batas. Kisah ini patut menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas ibadah, tidak menjadikan keterbatasan sebagai alasan, dan belajar memberi manfaat bagi sesama melalui pengabdian.

Sharing

Leave your comment