Infrastruktur Bawah Tanah Hizbullah Jadi Ancaman Besar bagi Israel
Hizbullah dikabarkan telah membangun jaringan terowongan yang luas di bawah Lebanon, yang menurut para analis lebih luas dan kompleks dibandingkan terowongan yang digunakan oleh Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, di Jalur Gaza.
Majalah Foreign Policy melaporkan bahwa, berbeda dengan Gaza yang terisolasi secara geografis dari pendukungnya di Teheran, Iran telah membangun rute pasokan darat dan udara menuju Lebanon melalui Irak dan Suriah. Rute ini dapat digunakan untuk mempertahankan pasukan Hizbullah jika terjadi perang habis-habisan.
Penulis mengungkapkan bahwa sementara perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza telah menjadi fokus perhatian dunia selama lebih dari delapan bulan, konflik serupa terus meningkat di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.
Hizbullah Lebanon melancarkan serangan roket terbesar mereka terhadap Israel pekan lalu sebagai balasan atas serangan udara Israel yang menewaskan seorang komandan senior Hizbullah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat menjadi tidak terkendali dengan cepat.
“Hizbullah yang didukung Iran telah meluncurkan ribuan roket, rudal anti-tank, dan drone ke Israel, sementara Angkatan Udara Israel membalasnya dengan ribuan serangan udara,” ungkap laporan Foreign Policy. “Sekitar 140.000 orang mengungsi dari rumah mereka di kedua sisi perbatasan.”
Meskipun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan pada Selasa bahwa baik Israel maupun Hizbullah tidak menginginkan perang yang lebih luas, penulis Amy Mackinnon mengklaim bahwa segala sesuatunya mungkin mengarah ke sana.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan, “Dalam perang total, Hizbullah akan dihancurkan, dan Lebanon akan terkena dampak paling parah.” Majalah tersebut mengomentari pernyataan Katz dengan menyatakan, “Israel juga akan mengalami pertumpahan darah.”
Sumber Foto: Anadolu Agency