ICROM 2024: Kolaborasi Tokoh Agama Indonesia Ciptakan Model Toleransi Dunia

Jakarta, Tawaf Tv — Moderasi beragama terus diperkuat di Indonesia melalui kolaborasi lintas agama dan strategi berbasis komunitas. Dalam ajang International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2024 yang digelar di Jakarta pada Selasa (5/11).

Dalam acara ini, hadir Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) dari berbagai agama, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) berbagi praktik terbaik dalam penerapan moderasi beragama. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan toleransi, moderasi dan perdamaian di masyarakat.

Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, menyampaikan bahwa moderasi beragama menjadi kunci utama dalam menjaga keutuhan bangsa yang kaya akan keragaman.

“Kemenag berkomitmen membangun fondasi moderasi beragama di seluruh tingkatan pemerintahan agar dapat menjadi penangkal konflik akibat perbedaan keyakinan,” katanya.

Kamaruddin menambahkan, ICROM 2024 menunjukkan bahwa komitmen Indonesia terhadap moderasi beragama dapat menjadi contoh bagi negara lain dengan potensi besar dalam membangun keharmonisan serta menghadapi tantangan intoleransi.

“Indonesia pantas menjadi model keberagaman dunia,” ujar Kamaruddin.

Dirjen Bimas Kristen Jeanne Marie Tulung menjelaskan bahwa moderasi telah disosialisasikan di kalangan umat Kristen, termasuk di sekolah-sekolah dan komunitas desa, dengan total 21 desa moderasi beragama yang telah ditetapkan.

Sementara itu, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija mengungkapkan bahwa praktik moderasi sudah lama dijalankan di kalangan umat Hindu, khususnya di Bali, seperti di Pura Negara Gambur Anglayang yang mengakomodasi berbagai tradisi keagamaan.

Dirjen Bimas Katolik Suparman menekankan dampak kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang mendorong harmoni antar agama. Di pihak Bimas Buddha, Dirjen Supriyadi menyatakan bahwa moderasi diterapkan melalui pelibatan tokoh agama lain dalam perayaan Buddha. Kepala PKUB M. Adib Abdushomad juga menegaskan pentingnya dialog lintas agama sebagai bagian dari strategi moderasi beragama yang berkelanjutan.

Sharing

Leave your comment