Hindari Tipu Daya Israel & AS, Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Smentara

TAWAF.TV – JAKARTA. Hamas dikabarkan menolak proposal gencatan senjata di Gaza yang didosorkan mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS).

Pejabat biro politik Hamas, Osama Hamdan menyampaikan kepada Al Mayadeen, alasan penolakan dikarenakan proposal tidak mencakup gencatan senjata dalam waktu lama.

“Proposal tersebut tidak mencakup penghentian agresi secara permanen, juga tidak memerlukan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza atau pemulangan orang-orang yang mengungsi,” Ujar Hamdan.

Pejabat senior tersebut mengatakan, pembicaraan mengenai gencatan senjata sementara sangat “tidak rasional”. Hamas menginginkan penghentian total agresi terhadap rakyat Palestina.

Dia menegaskan, pembicaraan gencatan senjata sementara adalah upaya tidak serius dan “buang-buang waktu.”

Pejabat senior tersebut juga menyelidiki peran pemerintah AS dalam pembicaraan gencatan senjata. Menurutnya, Washington telah mengeksploitasi negosiasi untuk tujuannya sendiri.

Ia mengatakan, Gedung Putih telah berupaya memanfaatkan perundingan gencatan senjata untuk memengaruhi hasil pemilihan presiden dan memisahkan garis depan Lebanon dan Gaza.

Hamdan menegaskan, pejabat AS tidak pernah serius mengupayakan perdamaian di Gaza. Menurutnya, Paman Sam adalah mitra penuh dalam kejahatan Israel.

“Jika ingin menghentikan (pembantaian) AS seharusnya berhenti memasok senjata kepada (rezim Israel).” Ujarnya.

Sebelumnya, tokoh senior Hamas Taher Al Nunu telah memperingatkan pada Kamis lalu, pihaknya akan menolak usulan gencatan senjata jika mencakup penghentian perang sementara waktu.

Usulan gencatan senjata yang diusulkan merupakan hasil pembicaraan dalam pertemuan antara Direktur CIA Bill Burns dan Menteri Qatar di Doha yang berakhir pada senin lalu.

Proposal menawarkan gencatan senjata jangka pendek kurang dsri 30 hari, melibatkan pertukaran sandera Israel dan Palestina, serta peningkatan bantuan ke Gaza.

Al Nunu menegaskan, penolakan usulan tersebut karena jelas hanya akan menguntungkan Israel. Gagasan pengehentian perang sementara waktu serta tidak mencakup penarikan tentara Israel dari gaza, tidak sejalan dengan harapan masyarakat Palestina.

“Apa yang diinginkan rakyat Palestina adalah gencatan senjata yang lengkap, menyeluruh, dan abadi,” tegas Al Nunu.

Al Nunu bersikeras agar konflik yang telah berlangsung selama 13 bulan dan menewaskan lebih dari 40.000 orang di Gaza diakhiri secara permanen.

“Ide jeda sementara dalam perang, hanya untuk melanjutkan agresi nanti, adalah sesuatu yang telah kami sampaikan, Hamas mendukung gencatan senjata penuh, bukan sementara,” ujarnya

Al Nunu menggaris bawahi, Perlawanan Hamas dan Rakyat Palestina tidak akan jatuh ke dalam “tipu daya” AS dan Israel.

 

Sharing

Leave your comment