Hasil Hitung Sementara Pilpres AS: Trump Ungguli Harris Berkat Janji Wujudkan Perdamaian Palestina
TAWAF.TV – JAKARTA. Calon presiden (capres) dari Partai Republik, Donald Trump, sementara unggul dalam penghitungan suara dari Kamala Harris, capres dari Partai Demokrat.
Proses ellectoral college dari 24 negara bagian yang dilakukan Associated Press hingga pukul 14.21 WIB, Trump unggul di peringkat pertama dengan perolehan 67.915.672 suara (51,2%). Sementara Harris di peringkat kedua dengan perolehan 62.856.698 suara (47,4).
Trump pun kian dekati kemenangan dengan unggul sementara di lima swing states. Bahkan, Trump telah mengunci kemenangan di North Carolina, salah satu swing state yang diperebutkan.
Trump juga sementara unggul di Michigan, tempat banyak Muslim bermukim. Sebelumnya, Trump dalam kampanyenya mengatakan sedang membangun koalisi “yang memecahkan rekor” dari pemilih Arab dan Muslim di Michigan, dengan mengatakan bahwa mereka tertarik oleh janjinya tentang perdamaian.
Salah satu janji kampanye Trump terkait perdamaian yakni soal upaya gencatan senjata permanen di Gaza, mengakhiri agresi Israel dan menciptakan stabilitas di Timur Tengah.
BACA JUGA: Warga Gaza Pesimis Pemilu AS Akan Bawa Perubahan pada Dukungan Terhadap Israel
“Kami sedang membangun koalisi terbesar dan terluas dalam Sejarah Politik Amerika. Ini termasuk jumlah Pemilih Arab dan Muslim yang memecahkan rekor di Michigan yang menginginkan Perdamaian,” kata Trump di X, Senin (4/11), sehari sebelum pemilihan presiden.
Dalam cuitannya, Trump juga menyerang Harris dengan menyebut: “Mereka tahu Kamala dan Kabinetnya yang suka menghasut perang akan menyerbu Timur Tengah, membuat jutaan Muslim terbunuh, dan memulai Perang Dunia III”.
“Pilih Trump dan bawa kembali perdamian,” tulisnya.
Menjelang pemilihan, kampanye Trump dan Harris masing-masing telah meningkatkan jangkauan ke warga Amerika Arab dan Muslim, terutama di negara bagian Michigan, tempat suara komunitas tersebut dapat terbukti menentukan.
Trump dan Harris sama-sama menggumakan isu perdanaian Palestina sebagai alat politik untuk mengunci dukungan warga Amerika Arab dan Muslim.
Beberapa minggu lalu, pemimpin Muslim di Michigan menyatakan dukungan kepada Trump. Para pemimpin tersebut terpesona dengan janjinya untuk mengakhiri perang di Timur Tengah, terutama di Palestina.
“penghentian perang yang tak berkesudahan dan kembalinya perdamaian di Timur Tengah.” Kata Trump