Gamsunoro: Kapal Minyak Indonesia Aman di Laut Merah Berkat Komunikasi dengan Jenderal Houthi Yaman
Kabar mengejutkan datang dari Laut Merah, di mana kapal minyak Indonesia, Gamsunoro, berhasil melintasi wilayah tersebut dengan aman, meskipun menjadi arena konflik.
Hal ini menjadi sorotan karena pengamanan kapal tersebut ternyata melibatkan komunikasi dengan salah satu pimpinan Houthi Yaman.
Brigjen Yahya Saree, Juru Bicara Houthi Yaman, dengan tegas menyatakan bahwa kapal-kapal yang tidak menuju Israel atau kembali dari sana dapat aman melintasi Laut Merah, termasuk Gamsunoro Indonesia.
Pernyataan ini menciptakan kejutan, terutama karena kapal-kapal niaga yang menuju atau meninggalkan Israel lewat laut Merah sering kali dirudal tanpa ampun oleh kelompok Houthi Yaman.
Dua kapal tanker Aframax, Gamsunoro berbendera Indonesia dan Free Spirit berbendera Kepulauan Marshall, sukses melewati Bab al-Mandab pada 17 Januari setelah sebelumnya menghindari Laut Merah.
Kedua kapal tersebut membawa bahan bakar dan terakhir singgah di Fujairah, Uni Emirat Arab.
Keputusan Houthi Yaman untuk membiarkan Gamsunoro melintas dengan aman menjadi fokus perhatian.
Laporan menyebut bahwa Gamsunoro diberi izin karena memberikan kode kepada Houthi dengan menyebut “Indonesian Owner (Pemilik Indonesia)”.
Sebagai negara yang tidak bersitegang dengan Yaman dan Palestina, Indonesia dianggap tidak menjadi ancaman, sehingga Houthi mengizinkan kelancaran Gamsunoro.
Peristiwa ini menjadi kontras dengan serangan Houthi terhadap kapal Inggris, sekutu Amerika Serikat, yang diserang saat memasuki wilayah yang sama.
Sementara itu, klaim Houthi mengenai serangan terhadap pangkalan bergerak Angkatan Laut AS pada 29 Januari ditolak oleh pejabat pertahanan Amerika tanpa bukti yang mendukung klaim tersebut.
Situasi di Laut Merah semakin memunculkan kompleksitas geopolitik yang membutuhkan perhatian internasional.
Sumber Foto: Pertamina