China Desak Israel Hentikan Serangan di Rafah untuk Menghindari Bencana Kemanusiaan
Tensi geopolitik meningkat menyusul serangan terbaru Israel ke Rafah, Gaza Selatan, dimana China secara terbuka mendesak Israel agar menghentikan tindakan militer mereka. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam sebuah pernyataan resmi, menekankan bahwa komunitas internasional menuntut Israel untuk berhenti melakukan agresi dan menghindari bencana kemanusiaan yang lebih parah lagi di wilayah tersebut.
“China dengan tegas menyerukan kepada Israel untuk memperhatikan tuntutan besar masyarakat internasional, berhenti menyerang Rafah, dan melakukan apa pun untuk menghindari bencana kemanusiaan yang lebih serius di Jalur Gaza,” ucap Lin Jian dalam pernyataannya yang dikutip oleh AFP.
Serangan ini tidak hanya memperketat situasi di wilayah tersebut tetapi juga menarik perhatian global, dengan negara-negara seperti Amerika Serikat dan organisasi multinasional, termasuk PBB dan WHO, yang mendesak Israel untuk menghentikan operasi militer mereka. Serangan Israel di Rafah berlangsung menjelang perundingan penting di Mesir, yang bertujuan untuk menyegel gencatan senjata yang didukung oleh kelompok militan Hamas.
Pernyataan keras dari China ini muncul di saat situasi sudah sangat tegang, dengan Presiden Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa operasi tersebut penting bagi keamanan negaranya dan akan dilanjutkan dengan atau tanpa dukungan dari AS. “Operasi di Rafael penting bagi negara kami untuk memenangkan perang melawan Hamas,” kata Netanyahu.
Penegasan China ini menunjukkan posisi mereka yang krusial dalam dunia politik internasional, terutama dalam memberikan tekanan kepada negara-negara yang terlibat dalam konflik bersenjata untuk mengutamakan HAM dan ketertiban dunia. Keberhasilan atau kegagalan upaya China dan komunitas internasional lainnya untuk menghentikan atau setidaknya meminimalisir dampak serangan ini akan menjadi ciri penting dalam narasi geopolitik saat ini.
Kejadian ini juga menyulut perhatian publik dan global mengenai pentingnya negosiasi dan dialog dalam menyelesaikan konflik, dan tidak melalui kekerasan yang justru akan menimbulkan jumlah korban yang tidak perlu dan penderitaan lebih lanjut bagi penduduk sipil di kawasan terdampak.
Sumber Foto: Anadolu Agency