Campur Tangan AS Di Balik Serangan Balasan Israel Ke Iran

TAWAF.TV-JAKARTA. Amerika Serikat (AS) telah menyiapkan skenario “campur tangan” jika serangan pilot Israel gempur Teheran pada Sabtu (26/10) kemarin gagal.

Mengutip siaran Radio Angkatan Darat Israel, Middle East Monitor Melansir, Minggu (27/10), AS menempatkan jet tempur dalam keadaan siaga untuk memastikan evakuasi pilot jika operasi itu gagal.

AS memang tidak terklibat secara langsung dalam serangan tersebut. Namun aramada dari Komando Pusat AFCENT siap turun tangan dalam keadaan darurat.

“Kemampuan canggih AS di wilayah tersebut, memudahkan mereka lakukan operasi penyelamatan,” beber laporan yang dikutip Middle East Monitor.

Meskipun di-backup skenario penyelamatan AS, pihak Israel telah menyusun rencana independen untuk penyelamatan para pilot tanpa bergantung terhadap dukungan AS.

Israel melangsungkan serangan balasan terhadap Teheran selama 4 jam. Iran menkonfrimasi berhasil menggagalkan serangan Tel Aviv yang ditargetkan menyasar sejumlah situs pentingnya. Serangan menghasilkan ekses kerusakan minor dan menewaskan 4 tentara Iran.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi menuding AS turut terlibat dalam serangan tersebut, dalam sebuah wawancara di stasion televisi pada Minggu Malam.

“Partisipasi AS sangat jelas. Mereka menyediakan koridor udara untuk angkatan udara Israel, termasuk peralatan militer yang dikirim AS ke Israel saat melangsungkan serangan,” ungkap Aragchi.

Dilansir kantor berita AFP, Iran menegaskan akan melancarkan serangan balik. Abbas Aragchi menyatakan, rencana serangan balasan mendatang merupakan bagian dari hak membela diri. Mereka mengutip Pasal 51 Piagam PBB sebagai dasar serangan balik dan bela diri dari Israel.

“Iran memiliki hak dan kewajiban untuk membela diri terhadap tindakan agresi asing,” ungkap Kementerian Luar Negeri Iran, seperti diberitakan AFP.

Pasal 51 Piagam PBB sendiri berbunyi sebagai berikut:

“Tidak ada ketentuan dalam Piagam ini yang dapat mengurangi hak membela diri yang melekat pada individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata terhadap Anggota PBB, sampai Dewan Keamanan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional”

Namun, Sky News Arabia memberitakan, sumber anonim mengatakan Iran telah memberi tahu Israel melalui mediator asing bahwa mereka tidak akan menanggapi serangan tadi.

Sementara itu, Al Jazeera merikis pernyataan PM Inggris Keir Starmer yang meminta Iran tidak menanggapi gelombang serangan Israel. Ia juga mendesak semua pihak untuk menahan diri.

“Saya tegaskan bahwa kita perlu menghindari eskalasi regional lebih lanjut dan mendesak semua pihak untuk menahan diri. Iran seharusnya tidak menanggapi,” pungkasnya.

Sharing

Leave your comment