Bombardir Gaza, Israel Siap Bangun ‘Real Estate’ di Lokasi Penghancuran
Di tengah situasi Gaza yang terbakar akibat serangan artileri, para pemukim Israel, dengan dukungan anggota koalisi sayap kanan pemerintahan Netanyahu, berkumpul untuk merancang pemukiman baru di wilayah Gaza. Konferensi yang diadakan dekat perbatasan Gaza ini dihadiri oleh anggota Knesset, menteri pemerintah, dan ratusan pemukim Israel.
Daniella Weiss, pemimpin organisasi pemukim Nahala, mengungkapkan bahwa mereka telah menyiapkan dana jutaan dolar untuk membangun unit perumahan sementara sebagai langkah awal pemukiman Gaza. “Anda akan menyaksikan bagaimana orang Yahudi memasuki Gaza dan orang Arab menghilang dari Gaza,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
BACA JUGA :Menilik Rencana “The New Middle East” Netanyahu dan Perlawanannya!
Rencana ini tidak melibatkan negosiasi dengan Palestina. Dalam pidatonya, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Itamar Ben Gvir menyatakan dukungan penuh untuk pemukiman tersebut. Ben Gvir bahkan menegaskan bahwa “Israel adalah pemilik sah tanah ini” dan bahwa semua warga Gaza akan dipindahkan ke negara lain secara sukarela.
Selain itu, Ben Gvir menyampaikan bahwa serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, telah mengubah cara pandang bangsa Israel terhadap Gaza. Para pemukim dan politisi yang hadir melihat pendudukan Gaza sebagai solusi jangka panjang, baik untuk keamanan maupun ekonomi. Seorang aktivis real estate, Or Yomtovyan, menyatakan bahwa properti di tepi pantai Gaza akan menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan.
Meskipun konferensi ini dipandang sebagian sebagai gerakan marginal, kehadiran tokoh-tokoh besar politik Israel menunjukkan bahwa rencana ini memiliki dukungan politik yang kuat. “Kita punya dukungan politik, dukungan publik, dan pengalaman selama 55 tahun dalam mendirikan pemukiman,” tegas Weiss.
Namun, tidak semua pihak mendukung rencana tersebut. Sejumlah demonstran Israel berkumpul di luar lokasi konferensi untuk memprotes pemukiman Gaza dan menyerukan pembebasan tawanan yang disandera Hamas.
Di sisi lain, serangan terhadap Gaza terus berlanjut. Asap mengepul dari kamp pengungsi Jabalia, yang menjadi sasaran serangan tank dan udara Israel. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan puluhan korban jiwa akibat serangan tersebut.
FOTO: Harey Zahav