Atlet Israel Akan Mendapat Penjagaan 24 Jam di Olimpiade Paris 2024
Paris – Atlet Israel akan mendapatkan penjagaan ketat selama 24 jam sepanjang Olimpiade Paris 2024. Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya tragedi Munich 1972, di mana 10 atlet Israel tewas dalam serangan teroris. Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, menyampaikan dalam wawancara televisi pada Minggu (14/7) malam bahwa langkah penjagaan ini sangat penting mengingat situasi keamanan saat ini.
Langkah ini merespons komentar kontroversial dari anggota parlemen Prancis, Left France Unbowed (LFI) Thomas Portes, yang menyatakan bahwa atlet Israel tidak diterima di Prancis. “Delegasi Israel tidak diterima di Paris. Atlet Israel tidak diterima di Olimpiade di Paris,” ujar Portes, yang disambut tepuk tangan. Namun, Portes tidak menjawab permintaan wawancara Reuters terkait pernyataannya yang viral di media sosial. Kedutaan Besar Israel juga enggan menanggapi pernyataan tersebut.
Sehari setelah pernyataan Portes, Menteri Luar Negeri Prancis, Stephane Sejourne, menegaskan bahwa delegasi Israel diterima di Prancis selama Olimpiade 2024 berlangsung. “Saya ingin mengatakan atas nama Prancis, kepada delegasi Israel, kami menyambut Anda di Prancis untuk Olimpiade,” kata Sejourne sambil menegaskan bahwa keamanan wakil Israel dijamin.
Penolakan atas kontingen Israel di Olimpiade 2024 diajukan oleh Palestina karena konflik berkepanjangan di Gaza. Palestina juga meminta Israel menggunakan bendera netral Olimpiade sebagai bentuk protes terhadap tindakan Israel di Gaza.
Olimpiade 2024 akan dibuka pada Jumat (26/7) malam atau Sabtu (27/8) dini hari WIB. Sebanyak 10.714 atlet dari 206 negara akan bertanding dalam 32 cabang olahraga.