AS Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi
Washington, D.C. — Gedung Putih menyampaikan belasungkawa kepada Iran pada hari Senin (20/5) setelah Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian tewas akibat kecelakaan helikopter. Helikopter yang mereka tumpangi jatuh dalam cuaca berkabut, sehingga menyebabkan meninggalnya dua pemimpin utama Republik Islam tersebut di saat ketegangan melanda Timur Tengah.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan, “Pemerintah AS menyampaikan belasungkawa kami yang mendalam kepada keluarga Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Abdollahian, serta seluruh rakyat Iran.” Namun, ia menambahkan bahwa Gedung Putih tidak memiliki “detail atau konteks terkait kondisi kecelakaan itu” atau apa yang menyebabkan helikopter tersebut jatuh.
Kirby juga dengan tegas menolak klaim bahwa sanksi-sanksi AS bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter tersebut. “Setiap negara, tidak peduli siapa mereka, mempunyai tanggung jawab sendiri untuk memastikan keselamatan dan kemampuan peralatannya, dan itu termasuk penerbangan sipil,” tegas Kirby.
Ebrahim Raisi diakui sebagai pemimpin garis keras di Iran dan pernah memimpin sistem peradilan negara. Selama masa jabatannya sebagai presiden, hubungan dengan negara-negara Barat semakin memburuk terutama karena peningkatan pengayaan uranium oleh Iran dan pemberian drone pengangkut bom kepada Rusia yang digunakan dalam perang di Ukraina. Raisi meninggal pada usia 63 tahun.