AS Mendorong Israel untuk Prioritaskan Perlindungan Warga Sipil Palestina
Amerika Serikat menekankan pentingnya perlindungan warga sipil Palestina dalam konflik di wilayah Gaza, mendesak Israel untuk menghindari serangan militer yang dapat membahayakan mereka.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyampaikan pesan ini dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pada Selasa (19/3). Austin menegaskan bahwa operasi militer harus direncanakan dengan baik untuk memastikan keselamatan warga sipil.
“Kami sudah jelas mengenai perlunya memprioritaskan perlindungan warga sipil. Operasi militer tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang jelas untuk mengevakuasi mereka dari zona konflik dan memberikan perawatan setelah evakuasi,” kata Austin.
AS telah mengkomunikasikan kekhawatiran mereka kepada otoritas Israel di semua tingkatan, termasuk kepada Menteri Pertahanan Israel. Namun, Austin juga menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri.
“Sementara kami mendukung hak Israel untuk membela diri, kami juga menekankan pentingnya melindungi warga sipil Palestina dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Gaza,” tambahnya.
Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel setelah serangan militer di Gaza, yang menyebabkan korban sipil yang tinggi. Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel, Netanyahu, menyetujui rencana serangan militer di Jalur Gaza selatan pada 15 Maret.
Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023, lebih dari 31.800 warga Palestina telah tewas dan hampir 74.000 lainnya terluka. Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan lebih dari 85% penduduk terpaksa mengungsi dan infrastruktur yang rusak parah.
Keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ) pada Januari telah memerintahkan Israel untuk memastikan pasukan mereka tidak melakukan tindakan genosida dan untuk menyediakan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber Foto: AP