“All Eyes on Rafah”: Gerakan Viral di Medsos yang Soroti Ketegangan di Jalur Gaza
Gerakan “All Eyes on Rafah” telah viral di berbagai platform media sosial, menggambarkan kepedulian warganet terhadap situasi di Rafah, sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina. Kota ini baru-baru ini menjadi sorotan karena menjadi target serangan oleh Israel, yang dinilai oleh banyak pihak sebagai tindakan brutal.
Rafah, yang terletak di perbatasan Gaza dengan Mesir, telah menjadi pusat krisis kemanusiaan. Salah satu insiden paling tragis terjadi pada 6 Mei lalu, saat pasukan militer Israel menyerbu Rafah dan mengambil alih kontrol perbatasan dari sisi Palestina. Akibatnya, Mesir menutup perbatasan dari sisinya, membatasi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Gaza.
Selama konflik berlangsung sejak 7 Oktober tahun lalu, Rafah telah menjadi pintu utama bagi dunia internasional untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan. Namun, lokasi strategis ini juga membuat Rafah menjadi target serangan, meningkatkan jumlah korban jiwa dan kerusakan yang parah.
Pada tanggal 26 Mei, misalnya, serangan udara yang dilakukan Israel diklaim menargetkan kompleks Hamas, tetapi juga mengakibatkan kebakaran besar yang menewaskan setidaknya 45 warga Palestina dan melukai 200 lainnya – kebanyakan dari mereka adalah warga sipil yang tidak bersalah.
Gerakan “All Eyes on Rafah” dikatakan sebagai upaya untuk mengajak publik internasional lebih fokus pada kondisi di Rafah. Menurut laporan New York Times, ungkapan ini telah dibagikan lebih dari 38 juta kali di Instagram, menunjukkan solidaritas global yang luas.
Rik Peeperkorn, yang memimpin kantor Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat, dilaporkan sebagai salah satu yang mempopulerkan slogan ini. Ia menggunakannya untuk pertama kali pada Februari sebagai respons terhadap operasi militer Israel di bagian selatan Gaza, yang menjadi bagian dari komentar yang lebih luas tentang kondisi kemanusiaan di sana.
“Semua mata tertuju pada Rafah” bukan hanya sebuah slogan, tetapi juga sebuah seruan bagi dunia untuk menyaksikan dan bertindak terhadap apa yang terjadi di Rafah – sebuah panggilan untuk menghentikan kekerasan dan mendukung upaya untuk membawa perdamaian serta keadilan bagi warga Palestina.