Al-Shaibi, Penjaga Kunci Ka’bah yang Ke-77, Wafat pada Usia 79 Tahun
Mekkah – Kota Mekkah tengah berduka atas wafatnya Sheikh Saleh Al-Shaibi, cendekiawan besar dan penjaga senior Ka’bah. Al-Shaibi meninggal dunia pada Jumat malam di Mekkah setelah lama menderita sakit. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Al-Moalla, Mekkah, setelah dishalatkan di Masjidil Haram usai shalat Subuh pada hari Sabtu.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di akun media sosialnya, Dewan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mendiang Al-Shaibi. “Dengan hati yang berserah kepada kehendak dan takdir Allah, Dewan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi beserta seluruh karyawannya menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada keluarga mendiang Sheikh Saleh Al-Shaibi, penjaga senior Baitullah, memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk melimpahkan rahmat-Nya yang luas kepada beliau,” ujar pernyataan tersebut.
Sheikh Saleh Al-Shaibi dikenal sebagai cendekiawan besar dan penulis yang telah melayani sebagai penjaga senior Ka’bah selama lebih dari satu dekade. Beliau menjabat sebagai pemegang kunci Ka’bah yang ke-77 setelah kematian pamannya, Sheikh Abdul Qadir Al-Shaibi, pada Oktober 2014, dan terus menjalankan amanah ini hingga wafatnya.
Al-Shaibi adalah penjaga senior kesepuluh dalam era modern Saudi, dan sering mendampingi Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Salman, dalam upacara pencucian Ka’bah. Beliau lahir di Mekkah pada tahun 1366 Hijriyah dan tumbuh dalam keluarga kuno yang telah dikenal sebagai penjaga Ka’bah selama berabad-abad. Beliau memperoleh gelar doktor dalam studi Islam dari Universitas Umm Al-Qura dan kemudian bekerja sebagai profesor di universitas tersebut. Selama masa jabatannya, beliau bertanggung jawab atas segala urusan terkait Ka’bah, termasuk membuka dan menutupnya, mengganti kiswah (penutup), membersihkan, mencuci, dan memparfum Ka’bah, serta memantau semua urusan terkait Baitullah.
Keluarga Shaibi terus menerus menjaga tradisi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad (SAW) dengan menyerahkan jabatan penjaga (sadin) Ka’bah kepada anggota tertua keluarga. Ketika Nabi Muhammad (SAW) masuk ke dalam Ka’bah setelah penaklukan Mekkah, beliau menghancurkan semua berhala di dalamnya, mencuci, menutup pintu Ka’bah, lalu memanggil Othman Bin Talha dan memberikan kunci seraya bersabda, “Kunci-kunci ini akan tetap bersama kalian hingga Hari Kiamat. Tidak ada yang bisa mengambilnya dari kalian kecuali seorang penindas.”
Keluarga Shaibi telah menjadi penjaga Ka’bah sejak saat itu, sesuai dengan kehendak Allah yang dinyatakan melalui satu-satunya ayat yang diwahyukan di dalam Ka’bah: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya …..”