Depok, Tawaf Tv – Konferensi Internasional Humanitarian Islam secara resmi dibuka di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada Selasa (5/11).
Pembukaan acara ini ditandai dengan penabuhan gong oleh Menteri Agama, KH Nasaruddin Umar, didampingi oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Sekretariat Liga Muslim Dunia (MWL) Asia Tenggara Abdurrahman Al Khayyat dan Menteri Luar Negeri RI Sugiono.
Sebelum simbolis pembukaan, Menag menyampaikan pidato yang mewakili Presiden RI Prabowo Subianto.
 “Atas nama Bangsa dan Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Konferensi Internasional Humanitarian Islam,” ujar Menag.
Ia berharap agar konferensi ini menginspirasi semangat serta memberikan manfaat besar bagi seluruh pihak.
Pemerintah berharap agar Humanitarian Islam dapat berfungsi sebagai platform untuk mencapai perdamaian, yang akan menjadi landasan yang kuat dalam menciptakan masa depan yang harmonis bagi Indonesia dan dunia. Menurut Menteri Agama, Humanitarian Islam sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga sangat tepat bagi Indonesia untuk memperkenalkan Pancasila kepada dunia sebagai manifestasi dari Humanitarian Islam.
Menag juga menyampaikan bahwa Indonesia Emas 2045 merupakan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang aktif menyuarakan perdamaian global. Humanitarian Islam, katanya, akan menjadi pilar strategis dalam mencapai visi tersebut.
Konferensi ini, diselenggarakan oleh PBNU, bertujuan melanjutkan gagasan Gus Dur terkait isu kemanusiaan dan diikuti oleh akademisi serta peneliti dari Eropa, Asia, Afrika, Amerika, serta ulama dan akademisi nasional. Tema Humanitarian Islam sendiri merupakan gagasan dari KH Yahya Cholil Staquf, yang mengartikan Al-Islam lil Insaniyah (Islam untuk Kemanusiaan). Konferensi ini akan berlangsung hingga 9 November, dengan peserta mengunjungi berbagai tempat di Jawa Tengah dan Yogyakarta.