20 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza
GAZA CITY, Palestina — Setidaknya 20 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dan beberapa lainnya terluka pada hari Kamis akibat serangan udara Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, menurut berbagai sumber.
Empat jenazah dibawa ke Rumah Sakit Eropa Gaza setelah serangan udara Israel menargetkan kendaraan sipil di kota Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, kata sumber medis kepada Anadolu.
Sebelumnya, sumber medis lain di Rumah Sakit Al-Awda melaporkan kepada Anadolu bahwa fasilitas tersebut menerima tujuh jenazah, termasuk empat anak-anak, setelah serangan udara Israel yang menargetkan apartemen di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pesawat tempur Israel membom apartemen di kamp pengungsi Nuseirat, yang menyebabkan kematian.
Dalam insiden terpisah, Mahamoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza, melaporkan di Telegram bahwa dua warga Palestina tewas dan lainnya terluka ketika pesawat tempur Israel menghantam sebuah rumah di lingkungan Zeitoun, tenggara Kota Gaza.
Basal juga mencatat bahwa lima warga Palestina kehilangan nyawa mereka ketika sebuah drone Israel menargetkan tenda yang menampung orang-orang terlantar di daerah Wadi Saber, timur Khan Younis di selatan Gaza.
Dia lebih lanjut melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah di area Proyek Beit Lahia, menyebabkan beberapa orang terluka.
Menurut sumber medis yang berbicara kepada Anadolu, dua warga Palestina tewas dan lainnya terluka ketika sebuah drone Israel menargetkan orang-orang terlantar di sebuah taman di lingkungan Al-Amal, barat Khan Younis.
Israel terus melancarkan ofensifnya terhadap Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan ini telah mengakibatkan lebih dari 40.600 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 93.800 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade Gaza yang sedang berlangsung telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, meninggalkan banyak wilayah dalam kehancuran.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung sebelum wilayah itu diduduki pada 6 Mei.